Mohon tunggu...
Tengku AR
Tengku AR Mohon Tunggu... freelancer -

I'm just ordinary man, doing ordinary stuff, but have extraordinary life.. Hmmm..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Satu

12 November 2011   19:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:44 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?”

“Sama denganmu.”

“Apa?”

“Kamu merasakan apa?”

“Aku sedang bertanya padamu! Kenapa kamu balik bertanya!”

“Sedikit pusing.”

“Kenapa kita merasakan hal yang sama? Sejak kapan kamu merasakan pusing?”

“Sejak kamu bertanya tadi.”

“Begitu ya? Ini aneh, aku pun juga merasa seperti itu. Dan itu kenapa aku bertanya padamu.”

“Oh ya?”

“Iya! Ini aneh! Bagaimana bisa?”

“Entahlah. Kamu yang punya jawabannya.”

“Aku ingin pusingku hilang.”

“Bagaimana caranya?”

“Belumku dapatkan. Biarkanku berpikir.”

***

Sejam kemudian.

“Aha! Aku sudah dapat jawabannya!”

“Apa?”

“Ini! Aku dapatkan dari laci kaca dekat jendela”

“Untuk apa itu?”

“Rileks. Maka pusingmu akan hilang. Kita ini satu raga dan jiwa. Kamu tahu itu.”

CROOOTTT!!

Darah pun muncrat dari lehernya dan membasahi seprai di tempat tidurnya. Rasa pusing mereka hilang bersamaan dengan kepala dan nyawanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun