Mohon tunggu...
Tengku_ Rhman
Tengku_ Rhman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Adalah seorang anak nelayan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta : Simfoni dan Tragedi

23 September 2024   18:05 Diperbarui: 23 September 2024   18:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam bayang bayang malam yang tenang
Cinta menjelma membawa senyum dan luka,
Filosofi yang menggurat jiwaku,
Ini membunuh, dalam pelukan yang terluka.

cinta, bukan lagi simfoni bahagia,
namun sabit tajam dalam benak
Menyiksa jiwa, mengaduk rasa,
Membawa perang dalam rindu yang terlunta.

Cinta adalah tragedi di panggung kesendirian,
percikan api yang membara, menawarkan kehangatan
Namun acapkali, justru membinasakan,
Ketika hasrat menguasai, akal terpinggirkan

cinta seumpama mata pedang yang tajam
mengiris rasa, membentuk luka mendalam,
Membunuh harapan, merenggut mimpi,
Di alam semesta, di mana cinta tak selalu berpijar dengan indah

Namun, dari kepedihan dan derita
tersingkap kebijaksanaan yang menerangi,
Bahwa cinta tak hanya soal kehilangan,
Tetapi perjalanan menuju penyembuhan

Jadi biarlah puisi ini berkisah,
Tentang bagaimana cinta bisa membunuh,
Namun juga bagaimana cinta bisa menyelamatkan,
Membawa kedamaian dalam derasnya hujan kepedihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun