Mohon tunggu...
Tendi Murti
Tendi Murti Mohon Tunggu... -

Menulis untuk meninggalkan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Keyakinan

23 November 2013   20:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:46 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu hari seorang teman kantor berkata “a, kayaknya saya mau resign dari kerjaan.” Pernyataan teman yang tiba-tiba itu membuat saya langsung kehilangan fokus kerja. Betapa tidak, tidak semua orang bisa bekerja di tempat yang sekarang (kebetulan saya dan teman saya yang mau resign ini menjadi tim Ippho Santosa penulis buku Mega Best Seller 7 Keajaiban Rezeki). Ippho Santosa adalah magnet orang-orang yang ingin belajar banyak darinya. Tidak hanya pelajar, mahasiswa, bahkan orang-orang besar semacam Habiburahman El-Shirazi, Teuku Wisnu, Felix X Siauw dan orang besar lainnya sering datang ke kantor untuk bertukar pikiran atau setidaknya membuat program bareng dan teman saya ini ingin keluar? Sebuah alasan yang bisa jadi tidak masuk akal bagi saya. Dia melanjutkan “Saya ingin melanjutkan kuliah. Sudah daftar di Tasik jadi ya saya harus pulang.” Namun dari pernyataan dia dan kebiasaan dia saya tahu ada yang tidak beres dengannya. Usut punya usut ternyata dia merasa tidak mampu dan khawatir salah dalam menjalankan amanah dari Ippho Santosa. Syukurlah setelah dibasihati beberapa kali ternyata dia tidak jadi keluar. Keyakinan bagi saya (dan bagi seluruh orang) adalah sesuatu yang penting. Tanpa keyakinan habislah saya dalam menghadapi kehidupan ini. Tanpa keyakinan seorang Soekarno tidak akan pernah menjadi seorang orator ulung. Tanpa keyakinan juga tidak akan pernah ada seorang Mario Teguh dengan motivasi-motivasi supernya. Keyakinan bahwa mereka mempunyai kualitas dalam dirinya telah menyebabkan penghalang yang berat serasa ringan. Ini kunci, penting. Kalau sahabat ngerasa tidak yakin, maka bagaimana orang lain yakin dengan keberadaan kita bukan? Keyakinan ini kunci sukses yang tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu sebelum melakukan semuanya, yakinkan diri bahwa kita mampu menghadapi semuanya. Dengan segala macam potensi yang Allah berikan kepada kita maka tidak ada alasan lagi tidak yakin kepada apa-apa yang harus kita hadapi. Yang terpenting adalah kita merasa yakin bahwa kita mampu. Hal ini lebih penting dari pada apa yang kita yakini itu sendiri. Sekali lagi merasa yakin itu lebih penting…!! Setelah keyakinan itu terbangun, maka langkah selanjutnya adalah lakukanlah apa yang telah menjadi keyakinan dengan percaya diri. Tak usah memperdulikan kata-kata miring yang ada disekitar kita. Karena mereka bukanlah yang akan menjadikan kita manusia sukses. Diri kita sendirilah yang menjadikan sukses. Lakukanlah apa yang menjadi keyakinan sahabat dengan sepenuh hati. Setelah itu perhatikan yang akan terjadi pada diri sahabat. Keajaiban-keajaiban akan segera terjadi. So, yakin saja bahwa kita mampu melakukan apa yang orang lain lakukan bahkan lebih. Lalu bagaimana agar keyakinan itu muncul dan kuat sehingga percaya diri tumbuh:

  1. Tidak perlu memandang orang lain terlalu berlebihan. Misalnya teman kita di kampus dia pintar setengah hidup. Ya, sikapi saja seperti biasanya. Dia punya kelebihan di akademik. Coba deh cari kekurangannya. Pasti ada, dan itu yang akan menjadikan kita lebih termotivasi. Tapi jangan dikatakan kelemahan kepadanya. Yang ada sahabat akan dihajar. Hehehe…
  2. Temukan kelebihan kita. Temukan kelebihan kita karena Allah sudah menciptakan manusia dengan sempurna. Artinya, Allah menurunkan kelemahan yang ada dalam diri kita sekaligus dengan kelebihan-kelebihannya.
  3. Fokus pada solusi, bukan pada masalahnya. Teman saya di atas yang saya ceritakan dia lebih fokus pada masalah-masalah. Hal ini akan memperlemah keadaan kita. Serius…
  4. Percaya bahwa kita bisa. Sudah tidak usah berkata bahwa kita tidak bisa. Belajar dari orang-orang Chinese mereka tidak pernah berkata tidak bisa. Lakukan dulu baru setelah itu akan berkesimpulan “oh, ternyata jika dilakukan semuanya menjadi mudah.
  5. Berdoalah selalu kepada Allah kepada sang pemilik keyakinan agar keyakinan dalam menjalani aktifitas hidup ini dipermudah dan terus memberikan manfaat kepada orang lain dan kepada diri sendiri. Seperti doanya nabi Musa as ketika akan menghadapi Fir’aun.

Oke deh, semoga bermanfaat dan berkah berlimpah. YOU ARE WHAT YOU THINK..!! Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun