Mohon tunggu...
tendi pratama
tendi pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hoby olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Politik Identitas Dapat Menyebabkan Perpecahan Bangsa Kita?

13 Desember 2023   01:18 Diperbarui: 13 Desember 2023   02:03 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik identitas bukanlah sebuah konsep baru. Namun, hal ini mempunyai akar yang kuat dalam sejarah manusia. Perkembangan dan transformasi politik identitas terlihat pada berkembangnya beberapa gerakan di abad ke-20, antara lain gerakan hak-hak sipil, gerakan perempuan, dan gerakan hak-hak minoritas. Misalnya, gerakan hak-hak sipil Amerika pada tahun 1950an dan 1960an mempengaruhi mobilisasi politik identitas. 

Orang Afrika-Amerika dan kelompok minoritas lainnya menginspirasi gerakan identitas di seluruh dunia, berorganisasi untuk melawan rasisme dan mencapai persamaan hak.

Globalisasi, sebuah fenomena penting dalam masyarakat modern, telah menyebabkan perubahan besar dalam politik identitas. Hubungan internasional dapat mendorong pertukaran budaya yang positif, namun juga dapat menimbulkan masalah identitas antar kelompok yang berbeda. 

Pertumbuhan populasi, perubahan demografi, dan meningkatnya keragaman budaya menimbulkan tantangan yang lebih besar bagi pengelolaan identitas komunitas. Ketimpangan sosial dan ekonomi berperan penting dalam mendorong politik identitas.

Kelompok-kelompok yang merasa terpinggirkan dan kurang terwakili seringkali menggunakan politik identitas sebagai cara untuk menyuarakan keluhan mereka dan menuntut perubahan. 

Misalnya, gerakan feminis muncul sebagai respons terhadap meluasnya ketidaksetaraan gender dan menjadi basis politik identitas gender. Tren sejarah membentuk dinamika politik identitas. 

Perang saudara, sejarah kolonial, dan perpecahan budaya dapat menimbulkan masalah yang masih ada hingga saat ini. Polarisasi yang diakibatkan oleh sejarah konflik seringkali menimbulkan konflik identitas kelompok, yang dapat menjadi hambatan bagi rekonsiliasi. 

Jejaring sosial dan teknologi informasi baru memainkan peran penting dalam perkembangan politik identitas. Meskipun media sosial menyediakan platform untuk ekspresi identitas, media sosial juga dapat menciptakan gelembung filter yang memperkuat perpecahan dan membatasi paparan terhadap sudut pandang yang berlawanan.

Politik identitas Indonesia dihiasi dengan tema yang berbeda-beda konflik antara mereka yang membawa identitas nasionalis dan mereka yang tidak mengusung identitas keagamaan. Dalam hal ini timbul klaim kebenaran antara keduanya dalam kaitannya dengan superioritas atau eksklusivitas keduanya identitas yang mereka ulangi. 

Jika ditilik lebih dalam, hal ini mempunyai sejarah yang panjang Kemerdekaan Indonesia sejauh ini membuktikan landasan tersebut agama (Islam) memberikan kontribusi yang sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun