Mohon tunggu...
Hasan Faizal
Hasan Faizal Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat Indonesia

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Physical Distancing

4 Agustus 2020   21:18 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini saya buat via Canva.com

Saat-saat di mana pandemi Covid-19 masih berlangung, berbagai upaya dan usaha dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di dunia untuk melindungi diri. Upaya tersebut antara lain menggunakan masker, selalu menggunakan hand sanitizer di tempat-tempat umum, pembatasan jarak fisik, hingga isolasi mandiri di rumah. Salah satu upaya tersebut akan dibahas pada tulisan kali ini, yakni pembatasan jarak fisik.

Awalnya, sebutan pembatasan jarak fisik ini kita ketahui bersama dengan nama Social Distancing, namun kemudian oleh Badan Kesehatan Dunia atau yang biasa kita kenal dengan sebutan WHO, mengganti ungkapan tersebut dengan sebutan Physical Distancing. 

Usaha penggantian sebutan tersebut dikarenakan konteks dan tujuan dari physical distancing lebih sesuai digunakan untuk maksud pembatasan jarak fisik daripada sebutan social distancing.

Physical distancing perlu dilakukan karena seperti kita tahu, tak mungkin kita terus menerus mengisolasi diri di rumah, sedangkan persediaan barang kebutuhan pokok makin menipis.

Lalu di luar sana bergentayangan penyakit Covid-19 yang disebabkan sebuah virus corona jenis baru. Virus corona jenis baru ini (Sars-Cov-2) menyebar melalui cipratan kecil atau droplet yang dihasilkan manusia dengan kondisi terinfeksi Covid-19 saat batuk, bicara, dan bersin. 

Bahkan baru-baru ini, WHO mengakui bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui udara berupa partikel-partikel kecil di udara atau airbone. Hal itu membuat kita sebagai manusia mau tak mau, dan cepat atau lambat harus keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mencegah penularan, upaya physical distancing harus dilakukan.

Physical distancing bisa dibilang upaya yang dapat meminimalisir kondisi tersebut. Minimal jarak saat melakukan upaya ini adalah satu meter. Namun tentu saja, dengan upaya ini tidak serta otomatis droplet atau airbone tersebut tidak terkena oleh kita. 

Kita tetap memiliki kemungkinan untuk terkena kedua media penularan tersebut. Maka dari itu, upaya physical distancing harus dilakukan secara maksimal dengan penggunaan masker. Dengan menggunakan masker, maka droplet dari batuk, bersin, maupun bicara tidak menulari kita maupun orang lain.

O iya, dengan melakukan physical distancing, kita sudah membantu mengurangi keramaian manusia yang dapat memicu timbulnya ledakan korban jiwa akibat Covid-19. Kiranya hal itu menjadi alasan pentingnya upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan salah satu upayanya yaitu dengan physical distancing.

Referensi
who.int
covid19.go.id
kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun