Panik, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi para pemegang koin crypto saat ini. Betrapa tidak, Sebagian besar cryptocurrency anjlok berbarengan. Apa penyebabnya?
Menurut pantauan coinmarketcap.com (11/05/2022) pukul 10 pagi, dalam seminggu terakhir harga Bitcoin sudah anjlok sekitar 17% lebih. Begitu juga dengan harag koin kripto popular lainnya seperti Ethereum dan Tether yang juga anjlok cukup dalam. Ada beberapa factor penyebab "galau"nya nilai kripto, tentu hal ini tak jauh dari apa yang terjadi dengan kondisi keuangan Amerika Serikat.
Dilansir dari Coin Desk (11/5/2022), Jaime Baeza, CEO dari ANB Investment Miami mengungkapkan tekanan dari kondisi makroekonmi dan inflasi serta aturan moneter baru menjadi penyebabnya.
Aturan moneter dari The Fed yang sangat agresif tersebut akibat kekhawatiran akan resesi ekonomi global menjadi alasan mengapa pasar saham melemah dan terjadinya aksi jual saham yang kemudian juga mempengaruhi stabilitas nilai tukar koin kripto.
Penyebab utama inflasi yang terjadi di Amerika Serikat dan beberpa negara eropa saat ini erat kaitannya dengan konflik Rusia -- Ukraina yang tengah terjadi. Jadi pada intinya, selama kondisi geopolitik masih belum stabil, inflasi belum terkendali, pasar saham panik, akan membuat stabilitas nilai tukar koin kripto menjadi terancam.
SUDAH TEPATKAH BERINVESTASI CRYPTOCURRENCY?
Pada dasarnya, berinvestasi di sector cryptocurrency tidak jauh berbeda dengan berinvestasi di pasar saham atauberinvestasi dengan nilai tukar mata uang asing. Semua sangat terpengaruh oleh kondisi pasar serta stabilnya kondisi geopolitik yang tengah terjadi. Selama semuanya stabil, berinvestasi dimanapun tentu akan selalu aman.
YANG HARUS DIPAHAMI DALAM BERINVESTASI CRYPTOCURRENCY
Kembali lagi kita harus ingat bahwa kita tidak boleh sembarangan menaruh modal untuk investasi dimanapun. Kita harus pandai untuk melihat kondisi pasar dan tren yang akan dating selanjutnya.Â