Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Mengaku Mahasiswa Bila Belum Bisa Melakukan 5 Hal Ini!

3 Januari 2019   13:18 Diperbarui: 4 Januari 2019   00:35 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menjadi mahasiswa untuk yang kesekian kalinya, gara-gara harus linier dengan bidang pekerjaan. Saya merasa miris dengan kelakuan beberapa teman mahasiswa yang cenderung mau enaknya saja. 

Malas bikin tugas tapi nilai harus bagus. Malas baca, ujian maunya lulus. Bikin tugas akhir berupa skripsi nggak mau repot, sepertinya akibat salah tafsir jurus mantan Presiden Gus Dur, "Gitu aja kok repot!"

Ketika berdiskusi juga bukan cari solusi. Malah kebanyakan aksi dan orasi yang cuma basa-basi. Bikin mengantuk dan akhirnya diskusi jadi benar-benar basi.
Memang, tak semuanya mahasiswa begitu. Hanya kebanyakan bersikap seperti itu, lalu kira-kira mahasiswa model apa kamu saat ini?

Setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan oleh para mahasiswa yang memiliki gelar siswa tertinggi setelah, TK, SD, SMP dan SMA. Sebutan sebelum masuk perkuliahan hanya berkisar; anak didik, murid, siswa dan pelajar saja. 

Tanpa embel-embel 'Maha' yang sebenarnya memiliki konsekuensi yang tinggi. Yuk cari tahu, sudahkah yang mengaku mahasiswa melakukan hal-hal di bawah ini?

1. Pakai potensi otak secara optimal
Semua orang yang dihadapkan pada masalah, biasanya berpikir untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti tukang becak yang ban becaknya kempes, ia akan berusaha mencari tukang tambal ban terdekat. Dalam proses  mencari dan memilih tempat tambal ban, otomatis tukang becak telah menggunakan otaknya untuk berpikir.

Masalahnya bila mahasiswa cuma memakai otaknya sesederhana tukang becak atau anak SD, percuma saja sekolah tinggi-tinggi hingga ujung-ujungnya apa yang dilakukan nggak ada bedanya dengan sekolah tinggi atau nggak sama sekali. Malu dong!

2. Mampu menyaring dua informasi atau lebih hingga dapat membuat informasi baru
Seperti serial TV MacGyver yang ditayangkan tahun 1985, diperankan oleh Richard Dean Anderson, tokoh super cerdas yang bisa memanfaatkan lingkungan untuk menyelesaikan masalah, merupakan contoh yang paling keren untuk dikaitkan dengan kemampuan mahasiswa dalam menyerap beberapa informasi dan menghasilkan informasi atau formula baru.

Ini agak rumit memang. Kalau nggak sanggup, ya itu tadi percuma, mengeluarkan biaya besar buat kuliah untuk dapat selembar ijazah, gelar cuma dipajang di depan atau di belakang nama. Sementara kita juga nggak bisa apa-apa, selain kerjakan sesuai perintah. 

Jangan salah! Mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, Bapak Harmoko yang sering menyebutkan, "Menurut petunjuk bapak presiden!" Itu orangnya justru kreatif, beliau bekerja bukan sekedar dikte dari atasan.

Segudang jabatan yang berat pernah dijalaninya dengan baik dan hasilnya juga diakui berguna. Nama beliau tanpa gelar apapun. Namun bisa menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), sekelas doktor pun belum tentu sanggup berkinerja seperti dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun