Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nisbi

27 Desember 2018   05:40 Diperbarui: 27 Desember 2018   08:46 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kebenaran pandang atas awal dan akhir
berdiam dalam pikiran kita yang kerdil
berpikir setiap awal pasti berakhir
tiada peduli manakah mulai dan selesai

benarkah tahun kali ini benar-benar akhir
padahal senantiasa terjebak menyambut awal
dalam pestapora dilahirkan dari otak bebal
dalam hingarbingar rasa, yang telah lama kebal

bagimu pagi adalah awal hari
kau terbangun menata diri
bagi mereka malam waktunya mencari,
awal hari tempat kesadaran dibangunkan

bagimu awal bulan terpaku tanggal satu saatnya, gajian
padahal bulan menjadi sabit, mengawali,
purnama menengahi lalu memutuskan menyabit kembali

bagimu awal tahun
saatnya buat menjalani resolusi
yakinkah bahwa usiamu sampai?
hingga awal bagimu sebenarnya adalah kesudahan

kematian bagimu akhir
kau terlupa hari dibangkitkan
kematian adalah awal perhitungan
mempertanggungjawabkan kehidupan

awal dan akhir adalah nisbi
siapkan hatimu pada yang hakiki
pada yang tak berawal dan tak berakhir

pada Sang Penguasa waktu
sebelum semesta hadir hingga setelah semuanya berakhir.


Bandung, 27 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun