Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jelaga-jelaga Kehidupan

8 Desember 2018   14:51 Diperbarui: 8 Desember 2018   15:23 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baiklah, katakan pada kakak apa rencanamu?" Tanya Gangga dengan suara melunak.

pixabay
pixabay
***

Sebulan kemudian tersiar kabar Kepala  Desa Bindara rumahnya terbakar, akibat kebocoran gas. Pak Kades Hawari dan kedua anak buahnya termasuk korban tewas mengenaskan. Seluruh tubuh mereka terbakar hingga hangus. Pihak kepolisian memutuskan bahwa kebakaran terjadi, murni karena kecelakaan.

Dari jauh Gangga dan Irtysh saling tatap. Rumah mewah itu kini tinggal puing-puing. Keduanya tersenyum sambil memandangi alat rakitan mereka. Formulanya murni milik Irtysh, disempurnakan Gangga agar bisa berfungsi dan besarnya hanya sebesar kerikil. Sudah siap di jual ke empat negara.

Alat rakitan berupa peledak mini yang berkekuatan super yang tak bisa dideteksi oleh alat apapun karena sisa-sisa bahan peledak  bisa menguap dan bercampur dengan udara. 

Modal awal membuat rakitan peledak canggih, mereka dapat dari jaringan teroris yang berkeliaran di Desa Bindara.

Tamat.

Bandung, 8 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun