sekeranjang do'a telah penuh kubawa untukmu ibunda
kujingjing dalam keranjang birunya rindu
agar dirimu segera pulang
ke rumah tempatmu bercanda bersama
anak cucu
saat bersimpuh aku sebut namamu
kutumpukkan dalam keranjang do'a-do'a
tumpukan pertama kuberharap usiamu panjang dan berkah
hingga tumpukan paling atas kuberharap CintaNya memenuhi hidupmu
ibunda,
sembah baktiku belumlah apa-apa
kadang lalai disepanjang waktu
namun cintamu tiada hentinya kau tuangkan
ibunda,
hidupmu disinggahi luka-luka oleh tingkah dan kata-kata
namun mulutmu tiada henti meminta agar Tuhan mengampuni
ibunda
telah kusiapkan lagi keranjang baru
berwarna merah menyala
ini tempat menyimpan api cintamu
bukan pada dunia yang fana
melainkan PadaNya yang Maha Kekal
kelak kita hanyutkan pada sungai terpanjang hingga sampai di ArasyNya
sebagai dedo'a yang penuh kehangatan
RSAU Salamun Ciumbuleuit, 11 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H