Banyak cerita berkecamuk dalam pikiranku untuk menggambarkan dirimu, Er!
Dari kuda putih bercahaya sampai Timun Mas melawan seorang raksasa.
Tapi... tak ada yang cukup sempurna untuk menggambarkan dirimu dimataku.
Tadinya aku ingin menggabungkan cerita Timun Mas yang dikejar seorang raksasa (kau pasti kenal cerita ini) dengan kehidupanmu kini. Kupikir kau adalah wanita ajaib laksana Timun Mas, meski aneh, tapi ia melegenda dikehidupan kita. Kau anak yang dinanti-nanti kedua orang tua dan memiliki talenta luar biasa untuk melawan Sang Raksasa pemakan manusia.
Hanya berbekal tiga benda ajaib (garam, cabai dan terasi), kau mampu meloloskan diri dari kejaran raksasa yang sungguh kejam dan sakti.
Paradoks inilah yang kucari-cari dalam dirimu, di satu sisi kau gadis yang lemah lembut dan penuh kebaikan hati tapi di sisi lain kau wanita yang mampu mengalahkan ambisi Sang Raksasa angkara murka untuk menjadikanmu santapan lezat luar biasa.
Terbayangkah oleh mu, Er?
Ia sakti mandraguna.
Penuh ambisi dan angkara.
Raksasa yang sedang lapar luar biasa.
Dan kau (ya hanya dirimu) yang mampu mengalahkannya.