Kata banyak orang," ...Apa yang tidak mungkin di era pemerintahan Jokowi-JK ini...?" ; Semua serba mungkin...! Yang tidak mungkin dan yang mungkin bisa terjadi ternyata bisa mungkin dan tidak mungkin terjadi. Kenapa..? Sebab pemerintahan ini dipimpin oleh seorang Jokowi yang mempunyai pendukung fanatik yang sangat kuat di  "grass root" dan kelas menengah yang ada di Indonesia.
Mereka tergabung dalam bentuk relawan-relawan yang ikut memenangkan Jokowi sebagai Presiden di Pilpres 2014 yang lalu. Partai politik dan politikus di era Pemerintahan SBY yang begitu kuat,sekarang sudah jatuh imej di era Pemerintahan Jokowi. Mereka sekarang mengandalkan berbaik hati & berbaik muka dengan Jokowi bila ingin sukses di Pemilu 2019. Sebab siapapun yang berlawanan dengan Jokowi diperkirakan akan mengalami penurunan suara secara signifikan.
Jokowi sekarang sudah menjelma menjadi "the little Soekarno" dalam hal dicintai oleh rakyat Indonesia. Sikap dan penampilannya yang bersahaja telah menyelesaikan separo masalah "hati" rakyat Indonesia. Walau didera oleh masalah ekonomi yang tak kunjung baik,tetapi sikap rakyat yang "nrimo" karena melihat sikap dan penampilan Jokowi yang bersahaja,maka rakyat tidak banyak protes.
Artinya,kalau rakyat susah,pemimpinnya pun menampilkan kehidupan yang sederhana...Tidak glamour seperti yang ditampilkan oleh Presiden SBY ketika masa pemerintahannya dulu. Lihat saja indeks kepuasan hasil survei sebuah lembaga survei yang terakhir,walau banyak pedagang mengeluh Lebaran tahun ini tidak seramai biasanya,kemacetan di "Brebes Exit" lebih parah dari kemacetan-kemacetan yang pernah terjadi,tetap saja rakyat & media bahkan para politikus di DPR RI "fine-fine" saja..!
Artinya,Jokowi sekarang sudah menjadi orang top sekali...! Kabinet Kerja yang dibentuknya sebenarnya tidak di reshuffle pun sebanarnya tidak masalah,Menteri-menteri yang diganti sebenarnya bukan tidak kerja. Mereka sudah bekerja dengan baik sekali ; Alasan Jokowi mengganti Menteri-menteri seperti yang diungkapkan pada pengantar pengumuman reshuffle tadi siang sebenarnya lebih terkesan basa-basi saja,karena terlalu sering disampaikan...! Anies Baswedan,Ignatius Jonan,Sudirman Said,Rizal Ramli bukan Menteri yang tidak kerja....! Di mata rakyat,mereka adalah orang-orang yang mempunyai kapasitas & kapabilitas serta integritas yang tinggi. Tetapi penggantian tetap saja dilakukan oleh Jokowi,dan itu memang hak "suka-suka" Presiden mengganti para pembantunya.
Tetapi Politik tetap saja politik. Politik membutuhkan "take & give" supaya irama dasar permainan politik terkesan enak didengar dan dilihat. Ada etika politik yang harus dilakukan ketika sebuah dukungan diberikan dengan alasan apapun. Sekali lagi,Jokowi sebenarnya tidak butuh menteri-menterinya diganti..! Tetapi karena "utang politik" yang harus dibayar,maka permainan reshuffle terus disusun untuk supaya Golkar,PAN dan parpol-parpol yang lebih dulu sudah mendukungnya punya tempat di Kabinet Kerja. Dengan demikian parpol-parpol pun bisa menunjukkan kepada rakyat,"...Ini lho partai kami isinya orang-orang yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang top sehingga dipercaya untuk duduk di Kabinet Kerja...!"
Apakah para politikus yang duduk di parpol paham akan pekerjaannya & bekerja untuk rakyat...? Banyak pihak yang meragukan kapasitas & kapabilitas mereka ; Bahkan pernah dalam sebuah kunjungan,terlihat sekali seorang menteri dari parpol tertentu lebih banyak menggunakan waktu dan pernyataannya lebih pada fokus kepentingan dirinya sendiri dan partai politiknya.Â
Memang reshuffle jilid 2 ini memasukkan Sri Muyani sebagai Menteri Keuangan,tetapi masuknya Sri Mulyani sebenarnya sudah menjadi isu sejak Jokowi menjadi Presiden ; Bisa jadi,masuknya Sri Mulyani sekarang ini karena masalah "waktu" saja....! Jokowi memang dari dulu berkeinginan memasukkan Sri Mulyani dalam Kabinet Kerjanya. Sri Mulyani dipercaya seperti halnya Jokowi percaya kepada Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN yang menguasai aset ribuan triliun Rupiah,walau banyak politikus tidak menyukai,namun Jokowi menyukai mereka.....! Mau apa...? Sekali lagi,itu membuktikan Jokowi memang orang top banget..!
Politik balas jasa ala Jokowi dalam reshuffle jilid 2 ini tidak akan berdampak kepada perubahan signifikan atas kementerian yang dibolak-balik oleh Jokowi ini. Rakyat lebih memandang figur Jokowi sebagai sosok yang mampu menyihir sikap "nrimo" atas masalah ekonomi yang sedang mendera bangsa ini. Kedekatan Jokowi dengan rakyat kelas bawah dan kelas menengah yang ada sekarang ini seperti rasa cinta rakyat Indonesia terhadap Presiden Soekarno ketika itu. Bedanya,Seoekarno dekat dengan rakyat melalui pidato-pidatonya yang menyihir rakyat. Kali ini Jokowi dekat dengan rakyat hanya melalui penampilannya saja yang bersahaja dengan dukungan media sosial...!
Bilamana Jokowi tetap seperti sekarang ini,masalah ekonomi tidak juga kunjung membaik...! Rakyat tetap akan melihat figur Jokowi,bukan menteri-menterinya..!
Bagaimana dengan anda...?