Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Money

Pangsa Pasar (Market Share) atau Profit (Keuntungan)...?

12 April 2012   02:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:44 3876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangsa pasar atau dalam bahasa inggris disebut 'Market Share' menjadi acuan bagi sebuah produk sangat laku atau tidak di pasar. Juga bila semakin kecil pangsa pasarnya maka produk tersebut akan semakin tidak dilirik oleh pedagang untuk diperdagangkan,sebab pedagang sekarang lebih senang menjual produk yang sering dicari oleh konsumen atau "fast moving" . Seperti halnya bila kita berinvestasi di dunia perdagangan saham,maka emiten yang frekwensi perdagangannya paling cepat laku itulah yang akan dibeli oleh investor,sedangkan yang frekwensinya "slow" sama sekali tidak dilirik oleh investor.


Namun demikian ada parameter lain dalam dunia bisnis yang menjadi acuan pebisnis dalam menjual produknya,yaitu Profit atau keuntungan yang diperoleh. Tentu,bila sebuah produk sangat laku di pasaran dengan pangsa pasar sangat besar,tetapi keuntungannya sangat kecil akan membuat pebisnis "ogah" masuk ke bisnis tersebut. Tetapi ada pula pebisnis yang memang sengaja memperkecil keuntungannya tetapi berharap omzet penjualannya besar untuk mempertahankan pangsa pasarnya tetap besar dengan tujuan agar pesaingnya tidak masuk ke bisnis yang sama.


Seorang CEO sebuah perusahaan yang orientasinya hanya mengejar profit dan mengabaikan pangsa pasar yang semakin tergerus habis mempunyai potensi "membangkrutkan" perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Idealnya adalah pangsa pasar terjaga atau justru meningkat dan profit perusahaan terjaga aman atau bahkan meningkat pula. Namun terkadang seorang CEO akan dihadapkan sebuah pilihan yang sulit bilamana para pemilik saham meminta keuntungan yang besar,sedangkan kondisi persaingan tidak memungkinkan keuntungan penjualan bertambah besar,sebab pesaing pun ingin masuk menguasai pasar untuk mendapatkan "kepercayaan" dari pemakai produk yang sejenis tersebut.


Untuk sebuah pilihan yang sulit tersebut,terkadang seorang CEO lebih memilih "mendekat" kepada desakan para pemilik saham tanpa mempedulikan persaingan. Tentu motivasinya pun beragam,untuk menyelamatkan posisinya dalam jangka pendek atau memang kurang mengerti kondisi yang sebenarnya terhadap bisnis yang dipimpinnya. Bilamana itu terjadi maka pesaing akan lebih senang sebab "pekerjaan" untuk menguasai pasar dan upaya yang dilakukan tidak perlu berlebihan,effisiensi dalam hal promosi bisa diubah menjadi sebuah persaingan yang mengarah kepada "apa yang dikehendaki" oleh konsumen dalam membeli produk yang dijual tersebut.


Saat ini,tren konsumen lebih condong kepada harga yang murah dan produk yang berkwalitas. Dengan teknologi yang terkini,semua biaya dari suplai bahan baku dan proses produksi sampai kepada penyaluran barang semuanya bisa dilakukan secara efisien. Konsumen pun sekarang lebih mudah mencari barang-2 berkwalitas dengan harga yang murah,dalam bahasa pemasaran dikenal dengan istilah "Value for money" . Persaingan bukan lagi mengarah kepada bagaimana menciptakan "brand awareness" setinggi-tingginya,tetapi bagaimana menciptakan dan menjual sebuah produk yang berkwalitas dengan harga semurah-murahnya. Lihat saja produk-2 teknologi jauh lebih "murah" sekarang dibandingkan produk teknologi masa lampau. Mereka berlomba merebut hati konsumen dengan melihat "kantong" konsumen,bukan lagi dengan "pikiran" konsumen.


Akhirnya,bila anda seorang CEO dan harus memilih antara pangsa pasar atau profit,maka bersiap-siaplah terlebih dahulu membereskan efisiensi perusahaan anda supaya harga produk anda bisa bersaing dan meraih pangsa pasar sebesar-besarnya,dengan demikian akhir dari tujuan itu adalah keuntungan perusahaan bertambah besar pula.


Tulisan mendatang :

Membuat perusahaan lebih efisien...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun