Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mario Teguh vs Ario Kiswinar: Siapa yang Galau?

18 September 2016   14:16 Diperbarui: 18 September 2016   14:34 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengikuti pemberitaan tentang kasus anak yang tidak diakui oleh bapaknya di Acara Hitam Putih dengan host Deddy Corbuzier ternyata menarik sekali. Semakin diikuti,masyarakat semakin banyak belajar hal tentang kehidupan,secara khusus pembuktian ilmiah "test DNA" ; Persis sama dengan kasus persidangan "Kopi Sianida" dengan terdakwa Jessica Wongso,dimana publik bisa belajar banyak tentang kebenaran melalui pembuktian ilmiah "test Sianida" didalam mayat Mirna.

Ketika Mario Teguh membuka tantangan "test DNA" untuk membuktikan siapa sesungguhnya Ario Kiswinar,masyarakat menyambut dengan antusias pembuktian ilmiah tersebut. Bahkan saudara-saudara kandung Mario Teguh juga membeberkan perihal "test DNA" yang pernah akan dilaksanakan di tahun 2007 ; Tetapi sayangnya rencana tersebut tidak tercium oleh publik seperti sekarang ini, sehingga pemberitaannya tidak sehebat seperti hari ini,apalagi Mario Teguh semakin moncer di acara yang diberi nama "Mario Teguh the Golden Way's" . Kalau saja kasus Ario Kiswinar tidak muncul,mungkin Mario Teguh sudah dianggap sebagai orang paling bijak di Indonesia. Tetapi sayangnya sekarang satu persatu pemirsa dan pemujanya mulai balik badan meninggalkannya. Ironis sekali kehidupan "sang motivator" ini.

Dari sejak tantangan test DNA dari Mario Teguh terbuka di publik,sampai sekarang tantangan itu sama sekali belum terrealisasi ; Padahal Ario sudah menerima tantangan tersebut dan bahkan Deddy Corbuzier bersedia menjadi fasilitatornya. Kesediaan Deddy Corbuzier terjadi karena dirinya merasa diperlakukan tidak baik oleh Mario Teguh melalui pengacaranya yang mensomasi Deddy Corbuzier karena menayangkan "aib" keluarganya di acara Hitam Putih.

Sampai disini sebenarnya publik masih mengamati dan hanya berkomentar sinis saja terhadap Mario Teguh,reaksi publik sebenarnya hanya mengikuti permainan kata-kata Mario Teguh. Sebab semua kalimat-kalimat yang pernah diucapkannya seakan-akan dibalikkan kepada pribadi Mario Teguh. Namun ketika Mario Teguh menampilkan kehidupan pribadinya bersama istrinya yang sekarang melalui akun Instagramnya, maka publik mulai bereaksi keras sekali.

Komentar-komentar mengejek dan sangat sinis kembali menampar kehidupan pasangan tersebut. Pengamat jalanan mulai menilai ada kegalauan dari seorang Mario Teguh dan istri (serta barangkali anak-anaknya dari istri keduanya) ; Mulai dari somasi sana-sini (entah siapa lagi yang bakal di somasi) , mem-block akun-akun twitter follower-nya yang mengkritik sikap Mario Teguh di akun @MarioTeguh sampai memunculkan kalimat-kalimat mesra bersama istrinya.

Seperti halnya pemirsa yang melihat persidangan kasus "kopi beracun" ,publik punya hak untuk berpendapat negatif bila yang ditampilkan adalah tidak sesuai dengan logika pada umumnya. Sehingga tidak perlu galau atau bahkan terus memunculkan kontroversi bila tidak mau di bully oleh masyarakat umum. Setiap apa yang sekarang dimunculkan oleh Mario Teguh sekarang di media sosial menjadi santapan publik untuk dinikmati.

Kebalikan dengan Ario Kiswinar,sekarang ini akun media sosialnya ramai sekali yang memberi dukungan. Ario bak pahlawan yang membongkar keburukan atau sisi buruk Mario Teguh yang selama ini dianggap "jualan" kata-kata bijak. Ario terlihat enteng dan semakin bersemangat meladeni penggemar / pendukungnya. Tidak terbersit kegalauan di setiap kalimat yang muncul di akun media sosial Ario Kiswinar Teguh. Ini ibarat kalau pertandingan sepakbola,sudah banyak gol dimasukkan ke gawang Mario Teguh....Entah berapa gol lagi yang bakal dimasukkan oleh Ario Kiswinar.

Yang jelas,publik sedang menanti "ending story" dari cerita Mario Teguh vs Ario Kiswinar,entah melalui pembuktian test DNA atau tuntutan di pengadilan. Karena bila semakin didiamkan atau hanya perang kata-kata saja,jelas akan semakin banyak kerugian yang terjadi di pihak Mario Teguh,istrinya dan anak-anaknya yang sekarang ; Sebab tak mungkin orang bisa tahan menyimpan kegalauan dalam hati,apalagi yang dijual adalah kata-kata ....Karena setiap kata yang keluar,baik melalui tulisan atau mulut adalah mencerminkan hati yang sesungguhnya.

Tidak ada salahnya Mario Teguh segera mengakhiri konflik ini dengan elegan,bahkan kalau terbukti ternyata dirinya adalah ayah kandung dari Ario Kiswinar. Sebab dengan demikian dirinya akan menutup kegalauan hatinya sebelum dirinya dipanggil Tuhan. Lebih baik hancur sekarang daripada dicemooh seumur hidupnya....!

Orang yang berani menerima tantangan adalah orang yang siap untuk hidup damai pada sisa umurnya,daripada terus menerus galau sampai menutup mata.

Jakarta,18 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun