Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kota Balikpapan,Kota Minyak atau Kota "Antrian Minyak"...?

3 Mei 2012   13:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan hari ini ke Balikpapan-Samarinda,pp sungguh sangat melelahkan,waktu tempuh dari dalam kota Balikpapan ke Samarinda dan sebaliknya bisa ditempuh 3 jam lebih padahal jaraknya cuman 105 KM saja. Pada tahun 1995,perjalanan antar kota tersebut Ditempuh hanya 1,5 jam saja,itu artinya sudah terjadi pemborosan yang luar biasa dalam penggunaan BBM. Namun,dulu walau SPBU jumlahnya sangat sedikit,tidak ada antrian kendaraan yang membuat kemacetan seperti sekarang ini terjadi. Jumlah SPBU yang ada dimana-mana diantara kedua kota tersebut sekarang ini banyak di antri oleh para pengendara kendaraan,mulai dari sepeda motor sampai kendaraan berat.


Sekarang ini,kota Balikpapan menjadi kota yang sangat ironis....sebutan sebagai kota "minyak" yang terkenal karena sampai hari ini Kota tersebut roda ekonominya digerakkan oleh industri minyak dan gas ternyata tidak sesuai lagi dengan julukannya. Pemandangan Kota Balikpapan nyaris tiap hari adalah antrian panjang di setiap SPBU yang ada disana. Lebih mirip kota yang kekurangan jatah minyak daripada kelebihan minyak.


Dibalik itu semua muncul cerita-2 sumir yang membuat dada bolak-balik dielus,sebab ternyata antrian minyak itu memang "sengaja" dibuat oleh oknum-2 Pejabat yang berwenang atas distribusi BBM disana. Perdagangan eceran BBM sangat marak disana,keuntungan penjualan BBM eceran menjadikan para pedagang eceran tersebut punya "kekayaan" yang berlipat kali ganda karena keuntungannya sangat tinggi,premium / solar yang harganya di SPBU hanya Rp.4500,- per liter dijual hingga Rp.7500,- per liter. Sampai ada seorang pedagang eceran sekarang punya "modal" sepeda motor dengan tangki lebih besar yang kerjanya bolak-balik ke SPBU untuk isi tangki sepeda motornya sampai penuh dan kemudian disedot lagi untuk dijual eceran. Tukang taksi pun ikut-2an mengantri bolak-balik di SPBU bukan karena mobilnya perlu BBM untuk mengantar penumpang,tetapi bisnis sampingan antri BBM di SPBU tiap hari bisa lebih untung daripada harus kerja narik taksi.


Kemana minyak di kota Balikpapan? Menurut "orang pintar" disana katanya ada di "samudera bebas" dengan pengawalan oknum-2 militer untuk diselundupkan keluar......Benarkah? wallahualam,sebab ini kan karena menurut cerita-2 "orang pintar" disana,juga masalahnya yang menulis ini bukan wartawan investigasi tetapi menulis berdasarkan "rumor" di warung kopi di Balikpapan yang entah benar atau salah perlu ditindak-lanjuti oleh para senior wartawan investigator serta KPK (mungkin kalau berani turun...?). Tetapi kalau melihat kenyataan pemandangan yang ada di kota Balikpapan,sungguh ini benar-benar ironi sekali....


Menurut analisis (saya) (mengikuti gaya Butet K dalam parodi di sebuah TV swasta)....Bisa jadi kekurangan minyak di kota minyak Balikpapan karena sebagian besar minyak "dilarikan" ke P.Jawa,sebab disinilah "pusat" ketegangan bila sampai BBM di antri massal....! Jadi,pemerintah berusaha mati-2an mempertahankan distribusi di P.Jawa supaya tidak rusuh akibat antrian yang tidak terkendali,karena kalau rusuh bisa menimbulkan dampak politik yang luar biasa; Sedang diluar P.Jawa,karena populasinya tidak banyak dan aparat dapat mengendalikan massa disana,maka antri-2 panjang pun masih bisa dikendalikan,sebab memang terlihat antrian di SPBU dijaga betul oleh aparat keamanan disana.


Mana yang lebih "make sense" antara kedua analisa diatas,tentu perlu penelitian yang mendalam dan keterbukaan dari Pemerintah,terkait ini adalah Pertamina sebagai perusahaan negara yang bertanggung jawab terhadap pendistribusian BBM di tanah air.


Mungkin lebih tepat sekarang Balikpapan disebut kota "antrian minyak" katimbang kota minyak...!

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun