Mohon tunggu...
Telma Darus
Telma Darus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAD

seseorang yang mempunyai bakat dalam bidang seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Komunikasi Krisis

25 Juli 2023   22:40 Diperbarui: 25 Juli 2023   22:56 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Komunikasi Krisis
Untuk menghadapi krisis, perusahaan atau organisasi harus memiliki rencana komunikasi krisis yang efektif. Rencana ini harus mencakup persiapan sebelum krisis terjadi, mengidentifikasi audiens yang tepat, dan memilih saluran komunikasi yang sesuai.

Dalam presentasi ini, kami akan menguraikan strategi komunikasi krisis yang efektif. Kami juga akan memberikan contoh dari perusahaan atau organisasi yang berhasil mengatasi krisis melalui strategi komunikasi yang tepat.

Strategi komunikasi krisis yang efektif melibatkan serangkaian langkah yang dirancang untuk menghadapi krisis dengan baik dan meminimalkan dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa komponen penting dari strategi komunikasi krisis yang efektif:

1. Perencanaan Awal: Penting untuk memiliki rencana respons krisis yang disusun sebelumnya. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah yang jelas tentang bagaimana mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons krisis. Hal ini juga termasuk mengidentifikasi tim tanggap krisis, peran masing-masing anggota tim, serta saluran komunikasi yang akan digunakan.

2. Respons Cepat: Penting untuk merespons krisis dengan cepat. Jangan menunda komunikasi atau menyembunyikan informasi yang relevan. Tanggaplah segera setelah krisis terjadi dengan memberikan informasi awal kepada pihak-pihak yang terkena dampak dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini membantu mengurangi spekulasi dan mengontrol narasi sejak awal.

3. Komunikasi Terbuka dan Transparan: Komunikasikan secara terbuka dan transparan dengan semua pihak yang terlibat. Sampaikan informasi yang jujur, akurat, dan terkini tentang situasi krisis. Akui kesalahan jika ada, berbagi fakta relevan, dan berikan penjelasan yang lengkap tentang langkah-langkah yang diambil untuk menangani krisis.

4. Pilih Saluran Komunikasi yang Tepat: Gunakan saluran komunikasi yang tepat untuk menyampaikan pesan. Terapkan pendekatan multikanal untuk mencakup media sosial, konferensi pers, siaran langsung, website perusahaan, dan lainnya. Pastikan bahwa pesan disampaikan secara konsisten melalui saluran komunikasi yang dipilih.

5. Perhatikan Audiens: Pertimbangkan audiens yang berbeda dan kebutuhan serta kekhawatiran mereka. Sampaikan pesan dengan gaya dan bahasa yang sesuai untuk setiap kelompok audiens. Berikan informasi yang relevan dan jawab pertanyaan atau kekhawatiran mereka dengan cepat dan jelas.

6. Kelola Reputasi dan Citra: Selama krisis, kelola reputasi dan citra perusahaan dengan hati-hati. Identifikasi dan tanggapi pernyataan yang salah atau negatif tentang perusahaan dengan jelas dan tegas. Gunakan komunikasi yang efektif untuk memperbaiki dan membangun kembali reputasi perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun