Aku kena mallpraktek. Sedih? jelas! sebenarnya bukan hal yang berat hanya saja tetap saja hal ini terasa sangat menyakitkan. Aku kena mallpraktek potong rambut. Dudul ya. Ini benar-benar kisah dudul nggak ketulungan. "Bentar ibu mau nengok sayurnya." Ujar ibu meninggalkan sepertiga potongan rambutku untuk kembali kedepan sayurnya. "Yaelah bu, orang motong rambut disambi-sambi nyayur." "Lhah daripada gosong." Ibu kembali kearahku dan memotong rambutku. "Eh udah jam segini, ibu ke luar dulu ya, mau arisan." Ini kali kedua aku ditelantarkan, padahal potong rambut belum selesai. Aku nunggu sampai dua jam-an lah. Wah, ibu nih arisan apa ngerumpi sih? Ibuku datang terus ngelanjutin acara pemotongan ala kadarnya. "Udah ke salon aja kenapa?" tanya ibuku sambil merapikan rambutku dengan sisir. "Aduh ibuuuuu, hemat uang. uangnya buat beli gorengan aja. Lima ribu udah dapat banyakkan? aku dipotong ibu aja." Dasarnya like mother like daughter yah... Aku serahin dengan kepercayaan tinggi sama ibu untuk pemotongan rambut. Aku facebookan dan ibuku smsan. Dan apakah yang terjadi? jadilah sekarang rambutku trondol. Huaaaaa. Aku yang cantik berganti aku yang ganteng. Sebeeeel sangat. Ingin nangis tapi gengsi. Akhirnya aku masuk kamar mandi dan langsung numpahin kemarahan ke air-air sambil merengut kearah foto sekeluarga yang lagi tersenyum bahagia memamerkan rambutnya yang indah di bungkus sampo, sambil gosok gigi kupukul-pukul botol itu pakai sikat gigiku. Habis mandi aku online kembali. Bapak datang. "Lho kok jadi trondol?" "IBUUUUUU' TUUUH..." Jeritku sebel. Gimana nggak sebel kalau rambut putrimu yang panjang setengah pinggang jadi kayak tentara gituh foto: google.com nyari yang cocok buat suasana hatiku ;(
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H