Kaos pink, topi biru, wajahnya menunduk dalam, tanpa ekspresi... lelaki itu muncul dari arah bandara. Aku menatapnya dalam diamku dan hanya mengabadikannya dalam aksara... maaf jika aku mnyelipkan rasa yg berbeda tapi aku senang kamu menepati janji yang telah kau uraikan beberapa bulan yg lalu... maaf jika aku tak bisa menemuimu bukan karena aku tak ingin bertemu tapi waktulah yang tak sedang memeluk kita, jarak yang memisahkan (terutama biaya yang tak berpihak), dan perkenalan kita yang hanya lewat kotak kaca membuat seribu jalur yang ingin ku tempuh semakin aku rancang undur teratur sungkan rasanya tapi satu yang masih terpatri erat, Aku tetap menjadi satu pemujamu ** Inspired: Kotak Kaca yang berada disamping Lepi, tentang kedatanganmu 23 April 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H