Desa Lumbir, 12 Agustus 2023 -- Mahasiswa KKN UIN Saizu yang berada di desa Lumbir telah mengambil langkah inovatif dalam mengatasi masalah sampah di desa tersebut. Dengan semangat dan rasa tanggung jawab bersama, mereka berhasil membentuk program Bank Sampah di Desa Lumbir terutama di RT 04 RW 07 dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif akibat pembuangan sampah yang tidak terkendali dengan diberi nama "Bank Sampah Ngudi Barokah".
Program Bank Sampah ini merupakan hasil dari kolaborasi antara mahasiswa KKN UIN Saizu dengan masyarakat Desa Lumbir terutama di RT 04 RW 07 yang menggandeng salah satu tokoh masyarakat bernama Pak Sakir selaku ketua Pramuka Banyumas dan juga seorang pengelola sampah desa setempat yang mampu membantu proses berjalannya Bank Sampah. Ide awal program ini muncul dari kepedulian kita para mahasiswa dan masyarakat terhadap permasalahan sampah yang semakin meresahkan dan merusak lingkungan di sekitar desa. Salah satu permasalahan utama dalam hal ini adalah tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai dan sistem pengelolaan yang belum berjalan. Akibatnya, masyarakat setempat mencari cara alternatif untuk membuang sampah yang merugikan lingkungan dan kesehatan yaitu dengan membuang sampah di sungai dan membakar sampah di pekarangan rumah.
Melalui program ini, masyarakat Desa Lumbir didorong untuk aktif dalam memilah dan mengumpulkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, logam, dan bahan organik. Sampah-sampah tersebut kemudian dapat ditukar dengan uang dan juga kreativitas untuk mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat. Hal ini tidak hanya membantu dalam mengelola sampah secara lebih efektif, tetapi juga mendorong masyarakat untuk memiliki kesadaran lingkungan yang lebih tinggi.
Program Bank Sampah di Desa Lumbir ini juga mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Diharapkan, langkah inovatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Menurut ketua Pramuka Banyumas dan juga selaku masyarakat yang berprofesi sebagai pengelola sampah desa setempat bernama Bapak Sakir berpendapat "Program ini merupakan langkah awal yang bagus bagi Desa Lumbir terutama di RT 04 RW 07 untuk memulai program pengelolaan sampah yang lebih baik. Namun harus diperhatikan terkait kepengurusan Bank Sampah dan sampah yang dipilah agar sesuai dengan sampah yang memiliki nilai ekonomi".
Dengan adanya inisiatif seperti Program Bank Sampah ini, diharapkan masalah sampah di Desa Lumbir dapat teratasi secara berkelanjutan, dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H