Malam Menyeramkan di Villa Tua
        (Karya : Augustinus Triwan)
Malam yang gelap gulita melanda villa tua yang terpencil. Angin berbisik lembut di antara pepohonan yang mengelilingi bangunan itu. Villa itu sudah lama ditinggalkan dan dipercayai oleh warga sekitar sebagai vila berhantu. Malam ini, keheningan di sekitar vila itu terasa lebih mencekam dari biasanya.
Seorang pria bernama Alex mendengar kabar tentang villa ini dari teman-temannya. Mereka selalu berbicara tentang misteri yang mengelilingi villa tersebut. Alex, yang selalu menyukai tantangan, memutuskan untuk mengunjungi villa itu pada malam ini. Dengan hati yang berdebar-debar, Alex berjalan mendekati pintu masuk villa. Pintu itu terbuka dengan sendirinya ketika dia mendekat, seakan-akan vila itu mengundangnya masuk. Alex merasa ada sesuatu yang aneh, tapi dia terlalu penasaran untuk mundur.
Ketika dia memasuki villa, cahaya bulan masuk melalui jendela retak dan menerangi ruangan yang tampak begitu usang. Semua perabotan di sana tertutup debu dan berlumut. Alex merasa sensasi sejuk mengalir di sepanjang tulang punggungnya. Ketika dia mulai menjelajahi villa itu, dia mendengar suara langkah kaki yang aneh di lantai atas. Suara itu tidak seperti langkah kaki manusia, lebih mirip dengan derap kaki hewan. Alex merasa semakin gelisah. Dia naik ke lantai atas dengan hati-hati. Ruangan-ruangan di atas itu lebih gelap dan mencekam. Alex merasa seperti ada mata yang memperhatikannya. Tetapi ketika dia mencoba menyalakan senter yang dia bawa, senter itu mati begitu saja.
Tiba-tiba, dia mendengar suara jeritan misterius dari salah satu kamar. Tanpa berpikir panjang, dia bergegas menuju sumber suara itu. Namun, ketika dia membuka pintu kamar, dia hanya menemukan ruangan kosong yang berdebu. Alex mulai merasa bahwa dia mungkin tidak sendirian di villa ini. Ketakutan mulai merayapinya, tetapi dia terus menjelajah ruangan per ruangan, mencari petunjuk atau tanda-tanda keberadaan makhluk misterius di sana. Di salah satu ruangan, dia menemukan buku harian tua yang sangat usang. Buku itu berisi catatan seorang pemilik villa tentang pengalaman-pengalaman mengerikan yang dia alami di sini. Alex membaca beberapa halaman, dan kisah-kisah mengerikan di villa ini semakin jelas.
Pemilik villa itu mengklaim bahwa villa ini dulu merupakan tempat penyiksaan yang digunakan oleh seorang pria gila. Dia sering menculik orang-orang dan menyiksa mereka di dalam villa ini. Banyak roh dan arwah penasaran yang diyakini masih menghantui tempat ini. Ketika Alex terus membaca, dia mendengar suara terisak yang datang dari koridor di dekatnya. Dia melihat sesosok bayangan gelap melintas dengan cepat. Ternyata, dia tidak sendirian di sana. Alex merasa bahwa dia harus keluar dari vila ini secepat mungkin.
Saat dia mencoba keluar, pintu utama yang tadi terbuka dengan sendirinya kini terkunci rapat. Dia merasa terjebak di dalam villa yang mencekam ini. Alex mencoba semua pintu dan jendela, tetapi semuanya terkunci kuat. Saat dia berjalan menjauh dari pintu utama, dia mendengar suara tawa jahat yang mengisi seluruh villa. Suara itu semakin mendekati, dan dia merasa ada sesuatu yang tak terlihat mengintai di dalam bayang-bayang. Dengan langkah gemetar, Alex berusaha mencari tempat persembunyian di dalam villa. Dia menemukan ruangan bawah tanah yang gelap dan mencekam. Di sana, dia menemukan tumpukan tulang belulang manusia yang telah terabaikan selama bertahun-tahun.
Ketika dia mencoba keluar dari ruangan itu, pintu tertutup dengan keras, mengurungnya di dalam. Terjebak di ruang bawah tanah yang angker, dia merasa putus asa. Suara-suara misterius semakin mendekati, dan dia merasa seperti roh-roh jahat di villa ini ingin mengambil nyawanya. Alex mencoba berteriak meminta tolong, tapi suaranya seolah-olah terperangkap di dalam villa yang berhantu ini. Dia merasa bahwa malam ini mungkin akan menjadi malam terakhirnya.
Malam mencekam di villa berhantu ini berubah menjadi kisah yang tak akan pernah dia lupakan. Keberaniannya membawanya pada pengalaman yang mengerikan, dan dia menyadari bahwa ada hal-hal di dunia ini yang lebih baik tidak dijelajahi. Tetapi apakah dia akan selamat dari malam yang menakutkan ini atau tidak, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Ruteng, 20 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H