Lalu, di musim Pemilu juga bermunculan media online, targetnya hanya untuk mendapatkan pendapatan sesaat di musim Pemilu. Setelah itu dilanjutkan, tapi akhirnya terseok seok memberikan upah karyawannya. Entah kapan profesi jurnalis dapat bersanding dengan profesi beken lainnya, macam dokter, dan arsitek. Tapi menurut saya, jurnalis lebih dari itu semua.
Menjadi seorang jurnalis merupakan panggilan jiwa, bahkan ketika upah tidak kunjung keluar, seorang jurnalis masih terus berupaya untuk dapat menyajikan berita. Ini bukan profesi yang untuk mencari kekayaan, tapi lebih kepada tanggung jawab moral kepada masyarakat Indonesia.