judul diatas bukan merupakan suatu ejekan atau menjelek-jelekan korps Brimob. tapi suatu keprihatinan penulis terhadap ketiga anggota Brimob yang telah Gugur di medan Pertempuran, ketika melihat liputan disalah satu Tv Swasta yang berhasil meliput moment penting sebelum bertempur melawan teroris.
disitu kita ditampilkan anggota Brimob yang bertempur dengan peralatan seadanya. . . tanpa helm baja, body protector/rompi anti peluru, apakah mereka tidak memakai peralatan yang lengkap karena tidak ada atau tidak ingin ribet? kalau tidak ada, mengapa tidak meminjam ke kesatuan TNI atau pinjam kepada anggota lain yang berada di garis belakang.
yang saya sesalkan juga kenapa para Brimob tidak meminta dukungan kepada TNI AD, dan TNI AU. TNI AD sudah terbiasa melakukan pertempuran hutan dan daki serbu, saya kurang tahu apakah Korps brimob yang diterjunkan di Aceh sudah berkualifikasi perang hutan atau daki serbu. TNI AU meminta bantuan tembakan udara dan pemantauan situasi dari udara (kita tahu TNI Sudah memiliki Helikopter yang dilengakpi dengan persenjataan berat/ringan) sedangkan Helikopter milik POLRI apakah di lengkapi dengan "fasilitas" persenjataan.
semoga para Komandan Korps Brimob "mau" memikirkan strategi dalam perang hutan(yang notabennya tidak setiap anggota Korps Brimob mendpatkannya) serta memberikan perlengkapan tempur yang "layak" kepada anggota Brimob yang berada di garis depan.
saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada tiga anggota Korps Brimob yang telah gugur demi ibu Pertiwi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
