Pemerintah tengah mengkaji skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) petani untuk revitalisasi alat penggilingan dan pengering padi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan upaya modernisasi mesin penggiling dan pengering padi, pasalnya, kebanyakan penggiling padi kecil tidak memiliki alat pengering sehingga butuh akses modal.
Darmin Nasution selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa penggiling padi kecil memiliki persoalan saat panen karena tidak memiliki alat pengering atau dryer yang menyebabkan hasil panen sulit terjaga kualitasnya.
"Penggilingan kecil itu banyak dan over capacity. Dengan kredit ini diharapkan akan mempermudah untuk pemenuhan dryer," kata Darmin dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin (11/4).
Telah tercatat, sebanyak 182 ribu penggilingan beras di Indonesia, sekitar 1702 ribu atau 94% diantaranya merupakan penggilingan kecil. Kemudian sisanya sebanyak 2 ribu penggiling besar dan 8 ribu penggilingan sedang.
Darmin pun menerangkan bahwa skema KUR untuk penggilingan dan pengeringan padi akan menguntungkan sejumlah pihak. Pertama, petani akan terbantu saat musim hujan karena gabahnya dapat dikeringkan di penggilingan-penggilingan kecil yang letaknya dekat dengan masyarakat.
Kedua, masyarakat dapat mengkonsumsi beras yang lebih berkualitas karena melewati proses sesuai standar.
Ketiga, Bulog juga bisa mendapat sumber pengadaan beras atau gabah yang berkualitas lebih baik.
Darmin pun masih mengkaji penyaluran dan perhitungan skema agar berguna dengan tepat. Pembahasan dilakukan bersama Himpunan Bank Pemerintah (Himbara) yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menjelaskan skema penyaluran KUR harus menguntungkan penggilingan kecil. Meski kapasitas produksi hanya 10 sampai 12 ton, penggilingan kecil hingga saat ini masih mengalami kesulitan.
"Biasanya mereka tidak visible, pasarnya tidak jelas, dan tidak terjangkau akses bank. Inilah masalah yang dihadapi," kata Sutarto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H