Mohon tunggu...
tejavu Kpg
tejavu Kpg Mohon Tunggu... Sales - Usaha Tejavu Kupang

Teng Teng Kacang adalah camilan kacang khas dengan rasa gurih, manis, dan tekstur renyah yang bikin nagih. Artikel ini akan membahas sejarah Teng Teng Kacang, bahan-bahan utama, proses pembuatannya, hingga manfaat kesehatannya. Tak hanya jadi camilan lezat, Teng Teng Kacang juga membawa kearifan lokal dan jadi pilihan cemilan yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman. Mari kenali lebih jauh keunikan dan kelezatan camilan yang satu ini!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teng Teng Kacang, Cemilan Tradisional dengan Potensi Ekonomi Tinggi di Bajawa

7 November 2024   23:07 Diperbarui: 7 November 2024   23:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Teng Teng Kacang, camilan tradisional yang berasal dari Bajawa, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner lokal. Terbuat dari kacang tanah dan gula, camilan ini tidak hanya menawarkan rasa yang lezat tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Sejarah dan Makna Sosial
Teng Teng Kacang diyakini telah ada sejak lama dan sering disajikan dalam berbagai acara, mulai dari perayaan keluarga hingga upacara adat. Camilan ini melambangkan kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat Bajawa. Dalam konteks sosial, Teng Teng Kacang menjadi simbol berbagi saat perayaan, memperkuat ikatan antarwarga.
Proses Pembuatan
Pembuatan Teng Teng Kacang cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Bahan-bahan :
1. Kacang tanah
2. Gula merah
3. Wijen

Langkah-langkah :
Persiapan Kacang : Kacang tanah disangrai hingga matang.
Membuat gula : Gula matang hingga meleleh menjadi karamel.
Menggabungkan Bahan : Kacang dicampur dengan gula dan diaduk rata.
Penyimpanan : Campuran dituangkan ke dalam cetakan dan diinginkan hingga mengikutsertakan.

Potensi Ekonomi di Bajawa
Di Bajawa, banyak pengrajin dan ibu rumah tangga yang memproduksi Teng Teng Kacang untuk dijual. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga tetapi juga mendukung perekonomian lokal. Banyaknya permintaan camilan ini menjadikannya sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa nilai tambah dari pengolahan kacang tanah menjadi Teng Teng Kacang mencapai Rp 1.731.428,55 dengan nilai tambah 54,10%. Pendapatan bulanan dari pengolah dapat mencapai Rp 1.363.428,65, menjadikan usaha ini sangat layak untuk dilanjutkan.

Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha menunjukkan R/C Ratio sebesar 1,74, yang berarti setiap Rp 1 biaya produksi menghasilkan Rp 1,74. Dengan Break-Even Point (BEP) produksi sebanyak 183,66 bungkus per bulan dan produksi aktual mencapai 320 bungkus, usaha ini menunjukkan potensi keuntungan yang baik.

Manfaat Nutrisi
Teng Teng Kacang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Kacang tanah kaya akan protein, vitamin E, serta antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung. Camilan ini juga cocok bagi mereka yang menjalani program diet karena mengandung lemak tak jenuh.

Pemasaran dan Prospek Masa Depan
Produk Teng Teng Kacang dari Bajawa tidak hanya dipasarkan di daerah lokal tetapi juga mulai menjangkau pasar lebih luas melalui toko online dan supermarket. Dengan meningkatnya minat terhadap makanan tradisional yang berkualitas, prospek usaha ini terlihat cerah.

Kesimpulan
Teng Teng Kacang adalah contoh nyata dari camilan tradisional yang memiliki potensi ekonomi tinggi di Bajawa. Dengan proses pembuatan yang sederhana dan nilai gizi yang baik, camilan ini tidak hanya menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal tetapi juga berpotensi dipasarkan lebih luas lagi. Melalui dukungan terhadap pengrajin lokal dan promosi produk ini, Teng Teng Kacang bisa menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang mendunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun