Mohon tunggu...
santi setiorini
santi setiorini Mohon Tunggu... -

seorang ibu yang senang mencari informasi

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kebiasaan Buruk Saat memberi Susu

18 Februari 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada banyak keuntungan memberikan ASI eksklusif kepada anak anda. Selain zat gizi ASI yang tidak mampu disamai susu formula manapun, menyusui bayi juga anda juga tidak serepot memberi susu formula. Selain tu, anda juga harus memperhatikan dengan cermat cara memberi susu dan kebersihan botolnya. Kebiasaan buruk itu antara lain :

B (bad) : Membuka kaleng susu baru dan langsung memberikan susu kepada anak

G(good ): Pertama-tama cucilah penutup dan pembuka kaleng dengan sabun dan air untuk menyingkirkan debu dan bakteri, lalu bilas dan keringkan.

B : Memanaskan botol di dalam microwave. Susunya bisa mengandung hot spot berbahaya

G : Panaskan botol di panci berisi air hangat, dibawah air keran,atau di dalam penghangat botol elektrik.

B: Menambahkan air ke dalam botol bayi anda. Ini bisa mengencerkan kadar sodiumnya dan beresiko menyebabkan kejang.

G: Isilah botol dengan air dalam takaran yang benar, lalu tambahkan susu formula

B: Membuat susu formula dengan air keran yang panas. Ini lebih banyak mengandung timah dibandingkan dengan air dingin karena airnya telah menetap di dalam pipa.

G: Pilihlah air dingin dan alirkan air keran selama 2 menit pertama jika sudah dimatikan selama 6 jam.

B : Memberikan susu formula dengan air dari keran tanpa mengetahui kadar flournya.

G: Studi baru dari American Dental Association mengatakan bahwa beberapa bayi akan mengalami flourosis jika seluruh susu formula mereka dibuat dengan air keran yang mengandung flour.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun