Mohon tunggu...
santi setiorini
santi setiorini Mohon Tunggu... -

seorang ibu yang senang mencari informasi

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bicara Tentang Seks dengan Anak

28 Februari 2011   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:12 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seks bukanlah hal tabu, orang tua terkadang menemui hambatan dalam menjawab dan menjelaskan pertanyaan anak seputar seks karena budaya timur kita yang cenderung masih menabukan untuk bicara seks dengan anak.


Anda tampaknya akan punya pembicaraan panjang tentang seks dengan anak berusia 7-8 tahun. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya , antara lain :


  1. Bebas bertanya. Katakan dan tunjukkan kepada anak bahwa dia bisa bertanya apapun mengenai seks kepada anda.Saat anak bertanya apapun pertanyaannya yang mugkin menurut anada terlalu vulgar jangan marah. Jelaskan dengan tenang tanpa harus sarat dengan informasi berlebihan. Karena lebih baik dia bertanya pada anda daripada mencari informasi seputar seks diluar , dan justru berakibat lebih buruk.
  2. Istilah ilmiah. Bermaksud menghaluskan nama alat kelamin mungkin bertujuan baik, tapi akan lebih baik jika anda mengajarkan anak untuk menyebutkan nama ilmiahnya. Misalnya untuk alat kelamin pria biasakan dengan menyebutnya sebagai penis dan bukan burung atau istilah lainnya.
  3. Teruskan obrolan. Pembicaraan soal seks paling efektif saat tidak berupa percakapan tunggal, tapi lebih kepada rangkaian diskusi kontinyu yang mencakup banyak subyek berbeda termasuk ketika anak sudah lebih besar, tanggung jawab terhadap konsekuensi aktivitas seksual, keluarga berencana dan AIDS. Untuk sekarang taruhlah perhatian besar terhadap minat anak anda dan jangan khawatir jika obrolan pertama anda tidak terlalu sukses karena seperti hal yang lain membicarakan sesuatu juga memerlukan latihan.
  4. Dengarkan perbedaan halusnya. Anak-anak usia ini umumya menyalahgunakan kata-kata seksi dan seks, dan kita mudah terpancing dalam kebingungan ini dengan berasumsi bahwa anak yang menari dengan provokatif di ruang keluarga mengetahui bahwa dia sedang melakukan sesuatu yang seksual (mungkin dia tak tahu).Hal serupa juga berlaku untuk komentar tidak pantas tentang penampilan fisik.Kasus yang terjadi ada anak yang menertawai seorang ibu yang mempunyai payudara besar.Kita bisa menanggapinya dengan mengatakan bahwa payudara itu bagian pribadi seseorang dan mengomentarinya adalah sikap yang kasar. Seksualitas lebih sulit dibicarakan daripada reproduksi karena ini adalah pemikiran yang sangat intim dan privat berkaitan dengan pengalaman dan nilai anda.
  5. Intinya saja. Puaskan rasa penasaran anak anda tanpa membuatnya menjadi terlalu jelas. Banyak orang tua memberikan anak informasi yang tidak diinginkan anak atau tidak bisa dipahami pada usia dini. Anda tidak perlu menyebut terangsang, orgasme atau hal-hal untuk orang dewasa. Namun tergantung pada kedewasaan anak dan pertanyaannya anda mungkin ingin bicara tentang ereksi, pms dan fakta bahwa seks dilakukan tidak hanya untuk membuat bayi. Dengan begitu sebelum anda merespon pertanyaan anak, pastikan lagi untuk mengklarifikasi apa yang sesungguhnya dia tanyakan.Lalu jawab dengan jujur dan hentikan.Anak anda mungkin akan meminta keterangan selanjutnya atau anda mungkin tidak ingin mendengar satu kata pun yang berhubungan dengan seks untuk berbulan-bulan.
  6. Membangun Dasar. Jika anda sesekali pernah mengatakan kepada anak anda tentang seluk beluk membuat bayi (atau sama sekali belum pernah) ini saatnya memperbaharui informasi. Karena hampir setiap anak berusia 7 tahun berpikir seks itu jorok.


(sumber parenting Indonesia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun