Mohon tunggu...
Politik

Mengajak Ahok Untuk Tabayyun

11 November 2016   23:10 Diperbarui: 11 November 2016   23:21 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.

Tabayyun adalah akhlaq mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan dalam pergaulan. Hadits-hadits Rasulullaah saw dapat diteliti keshahihannnya antara lain karena para ulama menerapkan prinsip tabayyun ini. Begitu pula dalam kehidupan sosial masyarakat, seseorang akan selamat dari salah faham atau permusuhan bahkan pertumpahan darah antar sesamanya karena ia melakukan tabayyun dengan baik.

Oleh karena itu, pantaslah Allaah swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita yang disampaikan kepadanya agar tidak meyesal di kemudian hari,” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”.

Menyikapi suasana politik belakangan ini, dimana ditengah pilkada DKI Jakarta muncul penentangan terhadap Ahok, yang juga mencalonkan diri sebagai gubernur.

Aksi yang berawal dari tuduhan bahwa Ahok telah menistakan agama Islam akibat ucapannya tentang Surat Al-Maidah, berujung pada aksi besar tanggal 4 November lalu.

Tuntutannya adalah agar Ahok dihukum karena tuduhan penistaan itu. Suhu politik menjadi memanas karena pihak penentang mulai menjatuhkan tuduhan bahwa pihak pemerintah dan aparat kepolisian dianggap lamban dan bahkan melindungi Ahok.

Dunia persilatan kisruh. Mendadak muncul ustadz-ustadz dadakan yang kerjanya setiap hari menyebar broadcast yang isinya fatwa dan ayat-ayat Alquran. Padahal belum tentu juga setahun sekali mereka membaca Alquran, bahkan banyak dari mereka buta huruf arab. 

Santri karbitan merajalela. Dan kita seakan-akan orang yang samasekali gak paham tentang agama, sehingga mereka mendikte kita. 

Disisi lain, pendukung Ahok  yang muslim juga kerap langsung membentengi serangan itu dengan hanya memaki. 

Seloroh, kenapa mereka gak mencukupi pemahaman agama Islamnya agar pertarungan berubah menjadi cerdas. Argumentasi fiqih dibantah argumentasi fiqih.

Tapi ya sudahlah, itu masalah gaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun