Mohon tunggu...
Maya N. Umaro
Maya N. Umaro Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sungguh indah pribadi yang penuh pancaran manfaat, ia bagai mentari dipagi hari yang menerangi dan memberi kehangatan pada setiap sudut alam semesta. seorang insan yang sedang dan selalu berusaha untuk bisa bermanfaat bagi sekitar. Juga seorang insan yang masih belajar merangkak di rel-rel kehidupan. Bersyukur telah dilahirkan dalam keluarga yang begitu mencintai saya. sekarang saya masih menempuh pendidikan di Universitas Kuningan (UNIKU) jurusan pendidikan bahasa Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gak akan nerima tlp tengah malam lg!

8 Juni 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Insomnia? Oh, tidak. Jangan bilang aku insomnia, karena ini diluar kebiasaanku. Alasannya sih sepele. Huhuhu, saking bingungnya mau bikin cerpen gokil, akhirnya cuma melongo dan ketawa-ketawa sendiri. Jujur ini tangan males banget buat bergerilya di atas kertas. Sekali lagi, aku cuma ketawa-ketawa duluan sebelum cerita itu benar-benar jadi. Hiiyy, aku jadi tanda tanya pada diriku sendri, malem-malem begini masih ketawa-ketawa kaya kuntilanak. Ckckck..

Ya ampuun, bener dech, aku gak rela kalo besok masuk poli saraf.

At last, cihuyy... akhrnya ini mata keok juga. Remangremang lampu kamar mulai terlihat remang. Hampir dalam jarak sekian detik lagi sampai pada kerajaan mimpi.

Eh ujug-ujug, "tiluliit.." Hapeku menjerit.
Hareuh, saha malem-malem yang nelefon? Nomor baru deuih, lah aku maklumin saja, orang ngedadak terkenal memang begini resikonya. *hoeekkkss

Aku tekan tombol ijo, diem we beberapa detik. Akhirnya bersuara juga ni orang,"Assalamualaikm," dengan nada bazz yang biasanya aku denger di bus-bus sambil bawa-bawa kotak amal itu.

"waalaikumslm. Ini siapa? Ada perlu pa?" dengan males bin lazy aku ladenin deh.

"Saya irfan dari kuningan."

"waaakss, irfan? Irfan mana? Irfan bachdim? ko aku baru nyadar ya kalo irfan bachdim itu dari kuningan." waduh, dengan semprolnya aku bercuap.

"hehe..gokil juga, maaf nggangu ya?" Dia nyengir-nyengir kuda, mending kalo melankolis, ini mah nyebelin abis.

"lho, udah tau malah nanya. Bangeeet."

"Oo, ya udah besok aja dismbung lagi." tanpa dosa banget dia berlalu begtu saja, setidaknya kirimin aku pulsa ke' (ngarep), itung2 byar denda karena sudah melanggar hak asasi manusia yaitu keinginanku buat ngorok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun