Aku harus bagaimana, Umi?
Menepisnya sekuat hati
Lalu menelan sakit atas luka yang kugores sendiri
Sedang diri terus mengutuk
Bodoh!
Kenapa aku terpedaya?
Tiada guna memintal asa laksana bayangan maya
Tak seharusnya aku membiarkan rasa ini meraja sukma
Namun, diriku terus saja menyimpan tanya
Seperti tanpa keyakinan saja
Adakah ia yang ridha atas jiwa dan jasad ini , Umi?