Olá dari Lisbon , Portugal  ! Perjalanan saya di mulai dengan dag dig dug . Karena visa keluar 7 jam sebelum berangkat ke Portugal . Tiket sudah issue , dan saya malas ribet2 untuk mundurin. Setelah visa keluar , mengucapkan "Alhamdulillah " lalu sujud syukur dan kepentok ubin gara2 saking semangatnya.  Flight saya , Turkish Airlines . Di mulai dari Jakarta , mampir sebentar di Singapore , lalu meneruskan ke Turki dan di akhiri di Lisbon . Cuaca kota Lisbon saat itu amat panas , maklum masih summer , dari Portela Airport Lisbon , saya naik taksi ke penginapan (padahal apartemen teman saya) . Antara tidak percaya dan gembira , saya mencubit teman saya , lalu dibalas dengan jitakan  ( ini apa ,sih ?) . [caption id="attachment_226686" align="aligncenter" width="300" caption="Trotoar di Lisbon"][/caption] Kota ini , trotoarnya besar2 . Yang saya perhatikan , kalau ada lahan kosong , mereka berlomba2 membuat taman yang indah . Beda sekali , ya ? Sama ..errr... *sudahlah* . Lisbon ini sangat cantik , karena bangunan2 tua masih di rawat . Transportasi publik dari bis dan metro sangat nyaman . Nggak ribet untuk membeli tiket karena ada bahasa Inggris dan Perancis , jika dibutuhkan. Mereka cukup ramah untuk membantu , kalau mereka tidak mengerti bahasa Inggris, mereka akan membantu untuk mencarikan orang yang mengerti. =)  . Buat saya, tidak masalah, karena saya bisa berbahasa Portugis dengan baik dan benar (gayaaaa....) [caption id="attachment_226690" align="aligncenter" width="300" caption="Lisbon"]
[/caption] Dari pusat kota , saya naik trem listrik  jadul ke daerah bernama Belém . Teman saya bilang " Tiara, we can go back to the past " . Itu benar adanya. Perjalanan di Belém saya awali turun di depanÂ
Mosteiro dos Jerónimos (Biara Jerónimos )  , tempat ini pusatnya pemerintahan di Lisbon (plus gereja) . Di dalamnya ada dua pusara Vasco da Gama danLuÃs de Camões . Hayo, masih ingat , nggak , siapa Vasco da Gama ? Iya, dia penjelajah laut dari Portugis yang berlayar dari Eropa ke India , pakai mampir puter2 Afrika dulu. Kalau LuÃs de Camões ini penyair kebanggaan bangsa Portugis , kebanyakan puisinya berhubungan dengan pelayaran , dan yayasan Camões ini yang ngasih saya beasiswa untuk belajar di Universidade de Lisboa . Ahey. Di seberang Biara Jerónimos ini , adaÂ
Padrão dos Descobrimentos ( Monumen Penemuan ) . Terlihat seni pahat menghadap ke sungai untuk memperingati pelayaran pertama keluar Portugal oleh Henry si Pelaut . Nah , titik itu di mana pelaut2 Portugis mulai melebarkan sayapnya ( baca : menjajah ) . Termasuk mampir ke Indonesia :) Setelah keliling2 Belém , saya mampir keÂ
Pastéis de Belém , untuk mencicipi Portuguese Egg Tart yang sebenar-benarnya. Bukan bikinan Macau , bikinan mal di Jakarta (yang rasanya ampun gak enak) . Menikmati gigitan pertama yang renyah , Pastel yang baru keluar dari oven jadul , ditambah kayu manis ..ah nikmatnya... kriuk ..kriuk.. jangan lupa memesan kopi . Espresso tentunya . Kalau di Lisbon namanya Bica. "
Queria bica .. um e tres pasteis de nata , se faz favor " [caption id="attachment_226693" align="aligncenter" width="300" caption="Pasteis de Belem "]
[/caption] Sampai lupa waktu . Harga kopi 1,15Euro . kalau pasteis de nata 1.09Euro. (harga bisa sewaktu2 naik) . Waktu sudah beranjak sore, waktunya kembali pulang ke apartemen dan beristirahat . Karena esok , adventure akan mulai lagi :) xoxo, T
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya