Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Remaja Suka Mencoba Banyak Hal?

8 Desember 2022   23:00 Diperbarui: 8 Desember 2022   23:01 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja biasa dikatakan sebagai tahap pertengahan antara anak-anak dengan dewasa. Masa remaja berkisar antara usia 11 sampai masa remaja akhir yaitu pada umur 20 keatas. Remaja adalah tahapan dimana ia akan mulai mencoba banyak hal demi memuaskan rasa penasaran yang muncul dibenaknya. 

Mencoba make up, berbelanja di mall, mengendarai motor atau mobil, melakukan balapan dengan teman sejawat, mencoba hal-hal baru yang tidak bisa dilakukannya ketika masih anak-anak. Tapi kenapa selalu seperti itu?  

Dalam studi mengenai sosioemosional remaja dari teori erikson, diketahui kalau remaja akan mulai mencari jati dirinya atau identitas dirinya dengan mencoba hal-hal baru tersebut. 

Mereka akan memutuskan siapakah dirinya, bagaimanakah dirinya, tujuan apakah yang hendak diraihnya. Hal-hal baru ini akan dicoba demi mencari kepribadian atau peran yang cocok bagi dirinya. Para remaja yang tidak berhasil mengatasi tahap ini akan mengalami krisis identitas dan mengalami kebingungan dengan apa yang akan dilakukan untuk masa depannya.

Identitas (identity) adalah segala hal yang melekat pada seseorang dan membentuk kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Identitas terdiri dari beberapa jenis yaitu identitas gender, identitas seksual, identitas pribadi, identitas agama, dan identitas nasional. Identitas ini terbentuk dari karakter, sifat, budaya, minat, dan bakat yang dimiliki seseorang. Orang yang memiliki identitas dapat dipastikan memiliki kepercayaan diri juga tujuan dan motivasi dalam meraih sesuatu

Dalam hal ini juga peran orang tua sangat penting dalam mengatasi crisis identity yang dialami oleh anak. Orang tua diharapkan mampu mengarahkan anak mereka dalam mencapai minat atau kegemaran mereka. Tidak perlu memaksa anak untuk pandai dalam segala hal. Pandai dalam beberapa hal saja cukup. Orang tua juga sebaiknya memberi anak pilihan tentang bidang apa yang ingin dikuasai demi mencapai identitas yang sesuai bagi si anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun