Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... purnakarya - pembelajar

Guru dan pembelajar. purnabakti yang masih berbakti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai Karakter dalam Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia

24 Juli 2023   16:47 Diperbarui: 24 Juli 2023   17:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM MALU AKU JADI ORANG INDONESIA

 

Bagian Kedua dari Empat Tulisan

Puisi MAJOI ini sesungguhnya kaya akan nilai-nilai karakter, meskipun kadangkala  diungkapkan secara kosokbalen (berlawanan, paradoks) dengan yang seharusnya. Nilai-nilai karakter bangsa yang bersumber dari Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta 2010, dapat ditemukan dalam tema pokok pada puisi tersebut. 

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai itu adalah:  (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12)menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16)   peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.

Delapan belas nilai tersebut bersumber dari sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan kesembilan, karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan. (Suyanto dalam Kusumawati, 2013).

Adapun nilai-nilai karakter yang dapat kita temukan dalam Puisi MAJOI adalah sebagai berikut.

  • Nilai religius terdapat dalam diksi : Langit akhlak rubuh  di atas negeriku berserak-serak (Bagian II dan IV baris 1). Nilai religius juga terdapat dalam diksi: Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, (Bagian III baris 23). Nilai religius adalah nilai-nilai keagamaan, ketuhanan, nilai-nilai universal dan mutlak yang merupakan sifat-sifat kesempurnaan Tuhan seperti keadilan, kebenaran, keindahan, dan kasih sayang.
  • Nilai kejujuran terdapat pada sebagian besar baris bagian III. dalam diksi : selingkuh birokrasi, sekongkol bisnis, curang, komisi pembelian, penipuan penghitungan suara pemilu, jual beli keputusan pengadilan, pungutan, tekanan, ancaman, dusta terang-terangan. Kadangkala nilai kejujuran ini  diungkapkan dengan cara paradoks (berlawanan).
  • Nilai toleransi dapat ditemukan dalam bagian III, banyaknya pembunuhan, penculikan dan penyiksaan di Aceh, Tanjungpriok, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz dan Irian. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.  Toleransi tidak tercipta di negeri ini. Bahkan pembantaian terang-terangkan luput dari jerat hukum atau tidak diperkarakan ke pengadilan.
  • Nilai kreatif dapat dijumpai pada Bagian I baris 2, ketika penyair menjadi narasumber secara kecil-kecilan tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan. Penyair merupakan anak muda yang kreatif.
  • Nilai kerja keras dan mandiri terdapat dalam Bagian III baris ke-4, juga baris 11-13. Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah,
  • Dan baris ke 11-13: Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati. Nilai kerja keras dan kemandirian ini diungkapkan secara berlawanan, anak dimanja, tidak dibiasakan untuk kerja keras, sehingga dapat dibayangkan kelak mereka tidak mampu mandiri dan sulit untuk bekerja keras.
  • Nilai-nilai demokratis dalam puisi MAJOI, terasa dihancurkan. Nilai-nilai demokrasi yang merupakan pandangan hidup yang menjunjung tinggi kesadaran akan pluralisme, musyawarah, pertimbangan moral, pemufakatan yang jujur dan sehat, pemenuhan segi-segi ekonomi, kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap memercayai iktikad baik masing-masing, dan pandangan demokratis harus dijadikan unsur yang menyatu dengan sistem pendidikan. Dalam MAJOI nilai demokratis tidak dilaksanakan. Terbukti dalam lirik: hukum tak tegak, doyong berderak-derak. (Bagian II baris 2-3).
  • Nilai nasionalisme atau semangat kebangsaan,  yaitu mencintai bangsa dan negara  sendiri dengan kesadaran  sebagai warganegara yang secara potensial  bersama berjuang  mencapai,   memertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas untuk mengungkapkan kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Bagian I baris 4-6 puisi MAJOI itu:  Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia  Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda. Juga pada Bagian I baris ke 13: Dadaku busung jadi anak Indonesia.          
  • Nilai Cinta Tanah Air.  Mencintai tanah air berarti cara berpikir, bersikap dan berbuat  yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa (Kemendiknas, 2010: 10). Judul puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia, yang juga ditegaskan ulang dalam Bagian II dan IV di baris terakhir, merupakan wujud dari rasa cinta dan keprihatinan sang penyair terhadap kondisi dan situasi bangsa Indonesia saat itu.
  • Nilai meghargai prestasi ditunjukkan  dalam Bagian I baris 1-2:   Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga ke Wisconsin aku dapat beasiswa. Penyair merasa bangga, menghargai, menghormati keberhasilan dan prestasi yang  telah dicapainya.
  •  Nilai cinta damai.   Sikap, perhatian, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan  aman atas kehadiran  dirinya, itulah cinta damai (Kemendiknas, 2010: 10). Nilai ini  diungkapkan dengan tidak diberikannya rasa damai pada rakyat, justru sebaliknya, rasa tertekan dan beban ganda semacam teror. Hal ini terungkap dalam Bagian III baris puisi 32-33 : Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman.  Juga terlihat pula pada baris selanjutnya, 34-35 : Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar.
  •  Nilai peduli lingkungan dan peduli sosial. Kasus yang tidak peduli lingkungan dan sosial terlihat pada Bagian III baris ke 21-22 berikut. Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa.
  •  Nilai tanggung jawab. Menurut Kemendiknas (2010: 10) tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Bagian III MAJOI mulai dari baris :  Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu...., sampai ... Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari  bagai  jarum  hilang  menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi,
  • Hal itu dengan jelas menunjukkan sikap para pemimpin atau pejabat yang tidak bertanggung jawab.

            Kedua belas nilai karakter itu sebaiknya dapat kita jadikan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kepribadian (karakter) kita dan sekaligus menindaklanjuti imbauan Taufq Ismail, penyairnya,  untuk memiliki rasa malu jika berbuat tidak baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun