Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Bertelanjang Dada

20 Februari 2021   21:53 Diperbarui: 20 Februari 2021   21:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali sudah aku menjumpaimu wahai lelaki yang Bertelanjang Dada.

Tak tampak ada yang aneh dalam dirimu.

Kecuali engkau yang selalu bertelanjang dada.

Tanpa selembar baju yang menyelimuti tubuhmu.

Kau biarkan tubuhmu terbakar matahari.

Bermandi debu jalanan yang kelam.

Hingga kau biarkan termakan oleh kerasnya kehidupan 

Lusuh menghitam oleh waktu.

Beberapa kali aku menjumpaimu wahai lelaki yang Bertelanjang dada.

Bersetubuh dengan waktu.

Bermandikan kerasnya kehidupan.

Menantang waktu yang semakin acuh.

Namun dibalik tubuhmu yang lusuh itu 

Terkandung sebuah makna yang sangat dalam.

Perjalanan hidup seorang lelaki yang mengais rejeki.

Sesuap nasi yang dapat dimakan bersama keluarganya.

Tersimpan rapi dalam balutan tubuhnya yang kelam.

Sungguh mulia laksana permata.

Wahai lelaki yang Bertelanjang Dada, 

Terimalah hormatku padamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun