Hai bung selamat pagi.
Wajahmu yang lama kukenal serasa begitu asing bagiku.
Tak banyak yang bisa aku tebak kehendakmu.
Semua mengalir mengikuti syahwatmuÂ
Yang berkelok penuh dengan liku.
Perangkap untuk menjebak duniaÂ
Hai bung selamat pagi,
Tatap matamu yang nanar terlontar dengan bengis.
Mengorek hingga sampai ke kolongÂ
Menyongsong tatapan mereka yang sinis.
HinggaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!