Pagi menjelang ketika kulangkahkan kaki memasuki kelas. Riuh pun terdiam sekejap. Senyuman lebar seperti kuali menyapaku. Selamat pagi pak...
Wajah-wajah dengan tatapan penuh makna. Menyiratkan seribu gambaran.Â
Dari ujung sana aku melihat seraut wajah yang muram. Tertunduk lesu menyimpan seribu duka. Sesekali dia menatapku, namun sebentar kemudian dia tertunduk lagi. Seakan dia ingin menyingkapkan beban masalah di pundaknya.Â
Perlahan aku dekati, terlihat dengan jelas guratan sendu di wajahnya. Seperti mendung kelabu. Mungkin sebentar lagi mau hujan. Menjadi sebuah tangisan.
Dia lagi galau pak, perlu di reparasi. Begitu lontaran kata teman-temannya.
Hingga akhirnya pagi itu aku berubah menjadi guru konseling. Beberapa siswa yang terjaring dalam perangkap masalah. Masalah klasik remaja.Â
Pejamkan mata anda.
Tarik nafas dalam-dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut.
Buat tubuh anda menjadi nyaman senyaman mungkin.
Dan para siswa pun tertidur lelap.