Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyuman Bangku Kosong

30 Desember 2020   22:04 Diperbarui: 30 Desember 2020   22:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika seutas senyum menyapa "selamat pagi". Terlihat pula di belakang sana wajah-wajah riang. Menyeringai lebar siap menghiasi hari itu dengan warna.

Walaupun warna itu tidak selalu cerah. Kadang merah, kadang biru, kadang pula ke unguan. Setidaknya begitulah wajah anak-anak kita yang siap menerima transfer ilmu. 

Si bengal pun turut melontarkan senyum, senyum pertanda kebengalannya. Kadang kita perlu sedikit bermain dengannya. Walaupun penuh dengan teka-teki. Namun begitulah hingga aku bisa menarik ekor tali kekangnya. Sampai betul-betul jinak.

Mereka wajah-wajah riang yang membawa sejuta harapan. Tersimpan dengan gejolak yang menggelora. Seakan ingin menggenggam dunia.

Pagi ini aku memasuki kelas yang kosong. Sepi tanpa ada kehidupan. Hanya aku sendiri disini. Di sela-sela bangku kosong.

Aku rindu senyuman mereka. 

Aku rindu wajah-wajah polos mereka.

Mungkin aku masih menunggu beberapa bulan lagi hingga semua akan kembali. Seperti yang dulu lagi. 

Sekarang bangku-bangku kosong itu tersenyum kepadaku. Menatap dengan riang sambil berkata :

"Selamat pagi".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun