Jemu aku tiap kali harus melihat sosokmu. Seakan gambarmu ada diaman-mana. Di setiap halte yang aku lalui. Di setiap ruangan yang luas yang tanpa penghalang.
Aku sudah terlalu kenyang dengan harapan kosongmu. Perkataan yang kau ucapkan bagai hembusan angin sepoi. Halus dan kelembutannya membuat lupa dan terlena.Â
Setiap kata yang terucap bagai hamparan manik mutu manikam yang indah berkilauan. Setiap jiwa yang melihatnya akan terperangah terkagum-kagum. Namun tidak kah ada yang tahu jika semua itu adalah semu belaka.Â
Bilakah semua sadar bahwa kebenaran terlalu agung untuk dinodai? Kebenaran yang disembunyikan dalam kebusukan. Â Itulah pertanda bahwa sungguh busuk hatinya.Â
Hingga suatu ketika segala yang tersembunyi akan tersingkap. Seperti tersingkapnya malam oleh siang. Seperti terbitnya mentari yang membuat alam menjadi terang.
Penulis : Teguh Wiyono
KBC-50
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI