Di keheningan malam ini, sepi menyelimuti bumi. Masuk hingga ke lorong-lorong pelosok desa. Hanya semilir angin yang menderu membuat suasana semakin senyap mencekam.Â
Desa yang ramah ini menjadi senyap seperti desa yang mati. Jiwa-jiwa yang kelelahan sudah lelap terbaring dalam pembaringan. Mengejar mimpi yang indah.Â
Dalam keheningan seperti ini hatiku tertuju pada Sang Pencipta. Bayanganku melambung menembus langit tertinggi untuk sujud di hadapanMu. Memohon ampun dari segala dosa.Â
Tubuh rapuh yang hina ini berlumur dengan dosa-dosa yang teramat banyak. Serasa hina lah dihadapanMu. Bagai sebutir debu diantara alam semesta yang luas ini. Melayang tertiup angin tanpa daya. Pasrah kemana angin berhembus menghantarnya.
Malam yang senyap ini menghantarku larut dalam doaku. Tersimpuh di sudut waktu. Meratap dalam denyutan hati. Ku coba tanganku untuk menggapaiMu. Kugenggam erat hingga tak kulepas lagi.
Penulis : Teguh Wiyono
KBC-50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H