Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menggapai-Mu di Ujung Malam

21 April 2020   21:28 Diperbarui: 21 April 2020   21:32 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.dakwahsunnah.com

Di keheningan malam ini, sepi menyelimuti bumi. Masuk hingga ke lorong-lorong pelosok desa. Hanya semilir angin yang menderu membuat suasana semakin senyap mencekam. 

Desa yang ramah ini menjadi senyap seperti desa yang mati. Jiwa-jiwa yang kelelahan sudah lelap terbaring dalam pembaringan. Mengejar mimpi yang indah. 

Dalam keheningan seperti ini hatiku tertuju pada Sang Pencipta. Bayanganku melambung menembus langit tertinggi untuk sujud di hadapanMu. Memohon ampun dari segala dosa. 

Tubuh rapuh yang hina ini berlumur dengan dosa-dosa yang teramat banyak. Serasa hina lah dihadapanMu. Bagai sebutir debu diantara alam semesta yang luas ini. Melayang tertiup angin tanpa daya. Pasrah kemana angin berhembus menghantarnya.

Malam yang senyap ini menghantarku larut dalam doaku. Tersimpuh di sudut waktu. Meratap dalam denyutan hati. Ku coba tanganku untuk menggapaiMu. Kugenggam erat hingga tak kulepas lagi.

Penulis : Teguh Wiyono

KBC-50

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun