Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semua Hanya Titipan

15 April 2020   21:44 Diperbarui: 15 April 2020   22:13 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya bisa termenung melihat gegap gempita dunia yang bergeliat seperti ombak lautan. Berjalan seperti alurnya. Aku hanya bisa merasakannya tanpa bisa menyentuhnya. 

Biarlah bergerak seperti apa adanya. Tanpa perlu aku ikut campur untuk merubahnya. Karena tidaklah mudah untuk bisa menyentuh.

Semua kenyataan seperti kereta yang berjalan di atas relnya masing-masing. Tanpa bisa beralih tempat. Semua sudah dicukupkan sebagai nikmat Illahi. 

Adakah engkau bersyukur? Semua niat yang telah dicurahkan, seperti air hujan yang deras turun dari langit. Membasuh bumi yang kering menjadi basah. 

Hapuslah segala dengki dan rasa sombongmu. Karena angkuhmu adalah perintang segala langkahmu. Angkuhmu akan membuatmu menjadi pecundang. Angkuhmu menyesatkanmu.

Berdirilah disini di dekatku. Rentangkanlah kedua tanganmu dan tariklah nafas dalam-dalam. Kau bukalah lembaran baru. Melangkahlah dengan pasti. Berpeganglah kuat pada Illahi Robbi.

Penulis : Teguh Wiyono

KBC-50

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun