Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ilang Jarake Kari Jahile", Nasihat Luhur tentang Budi Pekerti

10 April 2020   16:31 Diperbarui: 10 April 2020   16:34 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa lepas dari lingkungannya. Manusia butuh berinteraksi dengan lingkungan dimana dia tinggal. Mencukupi segala kebutuhannya. Sedikit banyak lingkungan mempengaruhi pola fikir seseorang. 

Sejak jaman dahulu para leluhur memberi pitutur atau nasihat yang baik, tujuannya adalah agar manusia selalu patuh pada norma dan etika Jawa sehingga selaras dengan alam dan dikenang baik oleh masyarakat. 

Dengan nasihatnya para pinisepuh kita memberi wejangan dalam bentuk apa saja, tembang macapat, ungkapan, seloka, bebasan, paribasan, sampai dengan pasemon. Itu semua dilakukan supaya generasi muda sebagai penerus selalu mengedepankan budi pekerti luhur, tata krama, etika, dan adab yang baik. Orang yang memiliki budi pekerti luhur menandakan bahwa kualitas orang tersebut patut diperhitungkan. Berbeda jika orang tersebut mempunyai perilaku buruk, tidak punya tata krama menandakan kualitas pribadinya yang buruk pula.

Bebasan ilang jarake kari jahile

Bebasan ini mempunyai arti : Hilang semua sifat baik dalam dirinya sehingga yang tersisa hanyalah sifat buruknya saja. Sifat buruk disini maksudnya iri dan dengki. Ini menggambarkan sifat manusia yang berubah dimana dahulu dia adalah orang yang baik, namun  karena suatu sebab maka sifat baiknya menjadi hilang dan berubah menjadi iri dan dengki.

Pada kehidupan sekarang ini dimana manusia selalu mengejar duniawi. Menurut kebanyakan orang jaman sekarang berpendapat bahwa puncak kehidupan adalah ketika mereka sudah mendapatkan semua harta di dunia. Kehidupan yang enak, bisa makan enak, punya kendaraan mewah, dan uang yang banyak. Apapun yang dia inginkan pasti terwujud. Walaupun sebenarnya itu pandangan yang salah. Jadilah mereka hamba dunia. 

Untuk mewujudkan hasratnya itu kadang dia menempuh bermacam-macam cara. Kadang sampai meninggalkan etika dan perbuatan baik demi dunia. Kolusi, nepotisme, korupsi, menjegal teman sendiri, memfitnah, dan manipulasi dilakukannya untuk sebuah kekuasaan.

Demi sebuah kedudukan jabatan tertentu kadang mereka sampai tega memutar balikkan fakta, sehingga dirinya sendiri menjadi terjunjung derajatnya di mata pejabat. Sungguh sebenarnya itu justru perbuatan yang hina dina. 

Begitulah nasihat ilang jarake kari jahile. Hilang semua kebaikannya dan tinggalah keburukannya saja. Demi sebuah nafsu dunia dia sampai hilang sifat baiknya. 

Nasihat dalam agama

Dalam agama pun kita sering diberi nasihat bahwa hidup adalah sebentar saja. Kita mesti menjalankafn kehidupan lagi yang lebih kekal yaitu akhirat nanti. Kehidupan di dunia disebut sebagai kehidupan yang fana atau sebentar atau semu. Manusia ditekankan selalu menjaga hati nuraninya dan berbuat baik untuk bekal kehidupan yang kekal di akhirat. Sebab kehidupan di akhirat nanti hanya ada dua pilihan, yaitu surga dan neraka. Golongan orang yang baik akan dimasukkan ke surga, sementara golongan yang buruk dimasukkan ke neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun