Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Emban Cinde Emban Siladan", Nasihat terhadap Perilaku Pilih Kasih

22 Maret 2020   19:49 Diperbarui: 22 Maret 2020   19:54 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pendoasion.blog

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Itulah sebabnya manusia tidak lepas dari pergaulan dengan lingkungannya. Lingkungan turut membesarkannya dan memberikan warna. Perilaku dalam lingkungan secara umum membentuk karakter pribadi manusia. 

Walaupun begitu manusia memiliki hati nurani yang dapat digunakan sebagai filter atau penyaring tentang apa saja yang dinilai buruk. Karena walau bagaiamanapun dalam berinteraksi dengan lingkungannya kadang manusia mengalami gesekan sehingga terjadilah sebuah masalah. 

Sebenarnya masalah tersebut tidaklah berarti apabila manusia masih berpegangan pada hati nurani dan etika. Tentunya etika tersebut memilah-milah dan dijadikan sebagai hukum tidak tertulis. 

Manusia memiliki hasrat

Dalam budaya jawa manusia memiliki nafsu dasar. Nafsu yang selalu mendorong  fikiran untuk menguasai apa saja yang bisa dikuasai. Termasuk dunia beserta isinya. Keberadaan nafsu tersebut dalam diri manusia adalah sebuah ujian. 

Seberapa bisa manusia mengalahkan nafsunya, seberapa bisa menundukkan nafsunya. Sebab nafsu tersebut kadang tampak nyata dan kadang terselip tidak terlihat. Nafsu itu sesuatu yang jelek. 

Emban cinde emban siladan

Emban mempunyai arti gendong atau digendong. Cinde artinya kain sutra, kain yang mahal atau sangat bagus. Siladan berarti kulit bambu yang disayat tipis yang sangat tajam, atau sembilu. 

Jadi makna harfiahnya adalah digendong dengan menggunakan kain sutera dan digendong dengan menggunakan sembilu yang tajam dan bisa membuat terluka atau celaka. 

Disini adalah sifat pilih kasih yang ada dalam diri manusia yang mana dia menghormati sedemikian rupa pada orang yang berpangkat atau orang yang dia sukai. Demi sebuah jabatan atau demi gengsi dan hawa nafsunya. 

Sehingga jika dia sedang berhadapan dengan orang yang dia sukai maka apapun akan dituruti, dipuja-puja setinggi langit, bahkan tidak sungkan-sungkan menjilat, mencari muka. Ini adalah perilaku yang diskriminatif. 

Sementara jika berhadapan dengan rakyat kecil atau pada orang yang tidak dia sukai maka akan berbuat semena-mena yang cenderung untuk mencelakai. 

Apapun yang dilakukan oleh orang yang dibencinya akan terasa jelek dan membosankan, walaupun sebenarnya adalah baik. Maka kemudian dia akan mempermalukan orang tersebut apapun caranya. 

Sifat seperti ini adalah sebuah sifat yang sangat tercela dan menandakan pelakunya adalah orang yang rendah budinya, bahkan tidak berbudi sama sekali. Jauh dari sifat-sifat luhur. 

Jadilah orang yang adil

Sifat emban cinde emban siladan adalah sebuah perilaku yang tidak berbudi. Maka apabila seorang pemimpin mempunyai sifat ini berarti dia tidaklah pantas menjadi pemimpin. 

Suatu ketika nanti orang-orang akan bisa menilai dan tahu kapasitas anda sehingga muncullah rasa tidak percaya. Orang-orang akan melakukan perlawanan baik fisik atau mental. 

Orang tidak akan percaya lagi kepada anda sehingga anda akan jatuh.  Maka pupuklah sifat yang adil terhadap semua. Tidak membeda-bedakan terhadap siapapun. Semua orang memiliki hak dan harga diri yang sama.  Baik dia seorang pejabat atau dia seorang rakyat jelata yang miskin. 

Penulis : Teguh Wiyono

Kompasianer Brebes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun