Bintang pada jaman dahulu digunakan sebagai penunjuk arah. Ingat nenek moyang kita adalah pelaut handal yang mengarungi samudera. Negara kita adalah negara kepulauan, sangat pantas apabila sebagian penduduk bermatapencaharian sebagai nelayan. Tidak pernah terjadi seorang nelayan tidak bisa pulang karena tidak tahu arah. Mereka menggunakan bintang sebagai penunjuk arah. Begitu pun yang dimiliki seorang pemimpin, maka harus mempunyai sifat sebagai Kartika. Memberi arah atau petunjuk yang bijak bagi bawahannya. Harus bisa berwatak menjadi seperti Dewa Kartika.
Angin / bayu
Penguasa angin dalam pewayangan adalah Dewa Bayu. Pemimpin harus bisa menghidupi atau memberi hidup bagi bawahannya. Maksud disini adalah memberi peluang atau memberi jalan terhadap semua permasalahan yang dihadapi bawahannya. Mampu berwatak seperti angin, seperti yang diketahui bahwa angin adalah hal yang paling vital dalam kehidupan ini. Perannya tak bisa tergantikan.
Awan / himanda
Awan berada dalam tempat yang tinggi. Awan memberi keteduhan ketika bumi ini dalam keadaan panas yang terik. Awan adalah seperti payung yang mengayomi. Keberadaannya menjadi peneduh dan memberi kesejukan semua orang. Pada sisi lain menggambarkan pemimpin yang tinggi ilmunya dan mendedikasikannya untuk khalayak ramai. Menjadi tempat untuk berlindung dan tempat untuk bertanya.Â
Api / Brama
Api mempunyai sifat panas membakar, akan membakar apa saja disekelilingnya yang bisa terbakar. Disini pemimpin harus mempunyai ketegasan pada bawahannya. Mampu mengobarkan semangat disaat semangat bawahannya sedang rendah. Semangat juang yang tinggi tanpa mengenal lelah dan keteguhan hati.
Samudera / BarunaÂ
Hal yang kita dapat ketika mendengar kata samudera adalah limpahan air yang luas membentang. Keluasan hati dan kesabaran yang lapang. Apapun keadaan yang diperoleh harus dijalani dengan sabar dan lapang. Begitu juga dengan karakter air yang dingin dan sejuk. Segalanya mesti dilakukan dengan kepala dingin apapun permasalahannya, semarah apapun. Segala tuturnya bisa menenangkan bawahannya.
Bumi / PratalaÂ
Bumi adalah satu-satunya tempat untuk berpijak, tempat untuk hidup dan melakukan aktifitasnya. Pemimpin harus mempunyai watak bisa memberi tempat dan sarana rakyatnya untuk bertahan hidup. Memberi peluang untuk bekerja sesuai kebiasaannya. Pekerjaan adalah hal yang sangat vital dan mendasar, walaupun kenyataannya di setiap negara mesti ada pengangguran tetapi paling tidak memberikan solusi pekerjaan yang baik.Â