Rencana saya yang pertama adalah berkoordinasi dengan kesiswaan, dengan memanggil masing-masing ketua kelas, tentunya rencana baik ini harus tersampaikan dengan tuntas, agar setiap ketua kelas kembali menyampaikan ke teman-temannya mengenai bawa botol minum dari rumah.
Penerapan kami mulai dari yang terkecil dahulu, misalnya ketua kelas, sekretaris atau perangkat kelas lainnya, dengan menggunakan dana kas kelas, pemahaman ini tentu harus disosialisasikan dengan baik, tentu sepengetahuan orang tua murid.
Kami akan melakukan refleksi setelah pelaksanaan, misalnya meminta tanggapan dari siswa, orang tua dan pihak guru dan sekolah setelah penerapan galon on the class bisa berjalan.
4. Rekan guru sangat apresiasi dengan rencana aksi yang akan saya lakukan, namun harus ada tambahan aturan main agar diperjelas masalah biaya pembelian galon, biaya angkut dll sehingga malah menambah beban sisiwa dan orang tua.
Perasaan semangat, rasa ingin tahu yang tinggi, letih karena harus mengurus tugas disekolah bercampur aduk demi satu tujuan, memperbaiki diri dan mengembangkannya demi menuntun murid ke arah yang lebih baik..sekedar ikhtiar.
Ada lima perubahan yang menurut kami paling diperlukan sekolah demi mewujudkan visi murid merdeka dengan lebih efektif:
- Murid tidak merasa terbebani dengan Jam masuk sekolah
- Murid harus Bahagia saat masuk jam sekolah, jangan merasa terbebani
- Murid harus dengan senang hati mengerjakan tugas dari guru
- Guru harus dapat menuntun laku siswa, karena mereka memiliki kodrat zaman yang berbeda dan berada kodrat zaman yang sama
- Guru harus mandiri dalam mengembangkan diri agar dapat menghadapi perubahannya yang begitu cepat dan mampu mempengaruhi berbagai sendi kehidupan baik perilaku individu, struktur sosial maupun praktek berorganisasi.
Dalam melihat dunia yang berkembang dengan sangat cepat ini, kita perlu belajar melihat dengan jernih apa yang sungguh-sungguh bermakna buat kita sekarang dan di masa depan.
Tentu perubahan yang terjadi adalah perubahan sikap diri dalam menyikapi semua persoalan yang dihadapi, disini kami mulai mengatur manajemen waktu, berbagi tugas, berkolaborasi, menambah referensi dan belajar menulis yang merupakan bagian terpenting karena harus melakukan refleksi secara teratur.
Materi yang tidak kalah seru dalam upaya perbaikan diri sendiri adalah 'Budaya Positif'.
Budaya positif disini berkaitan dengan kedisiplinan, kita sebagai guru merupakan manajer tentang kedisiplinan, dimana seorang manajer harus mampu mengatur kedisiplinan melalui pendakatan "Restitusi".
Apakah Restitusi Itu?