Keberadaan Kay yang hamil membuat nicholas was-was setengah mati, ia takut jika Idi amin tahu tentang hal itu. Kay meminta agar janinnya digugurkan karena jika idi amin tahu maka nicholas bisa dibunuh. Nicholas akhirnya meminta seorang rekannya yang juga seorang dokter agar menggugurkan kandungan kay. Si dokter itu menolaknya karena alasannya bisa membahayakan nyawa kay. kondisi tubuh kay sangat lembah maka jika diaborsi maka kay bisa kehilangan nyawa.
Ditengah dilema yang pelik ini Nicholas akhirnya memutuskan untuk mengaborsi sendiri kay dengan tangannya sendiri. ketika alat-alat aborsi sedang dikumpulkan di rumah sakit tiba-tiba anak buah idi amin masuk menangkap Nicholas. Rupanya skandal perselingkuhan mereka ketahuan oleh idi amin.
Nicholas saat itu dibawa ke hadapan idi amin. idi amin menyiksa Nicholas secara kejam, ia menyiksa nicholas berulang kali karena nicholas telah mencuri istrinya untuk diselingkuhi padahal selama ini idi amin selalu baik kepada nicholas sampai seperti saudara. Nicholas menjawab bahwa kay tidak mencintai idi amin, ia terpaksa menikah dengan idi amin.
Idi amin terus menyiksa Nicholas sampai kulit punggung nicholas dikelupas oleh pisau, hal itu dilakukan sesuai kebiasaan uganda bahwa hukuman mencuri istri seorang kepala suku adalah dengan cara kulitnya dikuliti, dikelupas. Punggung Nicholas semua kulitnya terkelupas dan berdarah.
Atas bantuan seorang teman nicholas akhirnya diselamatkan secara diam-diam. tadinya nicholas mau membawa pergi kay keluar dari uganda tapi sayang kay sudah mati dengan posisi tubuh termutilasi mengerikan. Nicholas akhirnya tiba dibandara sekalipun harus berjalan menahan luka. Rekan nicholas berpesan kepada nicholas sebelum naik pesawat bahwa nicholas harus bertahan dan harus hidup. setelah keluar dari uganda maka nicholas harus menceritakan cerita ini keseluruh dunia. agar semua tahu bahwa idi amin adalah pemimpin yang kejam.[TS]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI