Mohon tunggu...
teguh prayitno
teguh prayitno Mohon Tunggu... pegawai negeri -

saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Balsem untuk Rakyat Miskin atau Pemerintah ?

22 Juni 2013   08:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada kesamaan dan perbedaan antara Balsem yang diberikan untuk rakyat, dan Balsem yang seharusnya diperuntukkan pemerintah. Saat ini Pemerintah maupun masyarakat sedang mengalami masa sakit. Seiring dengan pengumuman penaikan BBM semalam oleh Menteri ESDM sebagai wakil dari pemerintah menimbulkan sakit Miskin akut pada masyarakat. Bagaimana tidak, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi menyebabkan syndhrome menaikkan harga barang kebutuhan pokok oleh para pedagang, sehingga virus melarat menggerogoti kehidupan masyarakat, khusunya masyarakat menengan kebawah.

Dari menyebarnya virus tersebut pemerintah berusaha mencegahnya dengan memberikan obat gosok berupa Balsem ( Bantuan Langsung Sementara ). Namanya juga balsem, begitu digosok memang terasa panas, tapi begitu panas hilang tak ada lagi khasiatnya. Sama dengan Balsem dari pemerintah, karena sifatnya sementara, maka efek atau manfaatnya hanya sementara juga. Kalau kemiskinan hanya diatasi dengan hal yang sifatnya sementara, tentu merupakan hal yang sia-sia. Bukankah lebih baiknya uang yang digunakan untuk memBALSEM masyarakat miskin digunakan untuk membuka lapangan kerja yang diperuntukkan bagi mereka.

Disinilah seharusnya diberikan Balsem juga untuk mengobati keseleonya mereka dalam mengambil keputusan. Sebenarnya kenaikan BBM bukanlah hal yang baru, namun alokasi subsidinya yang harus tepat dan cermat dalam penggunannya. Semoga pemerintah mendapatkan solusi yang tepat dan menemukan obat yang mujarab untuk mengatasi masalah kemiskinan dan masalah lain yang terus menerpa bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun