Jantungku berdebar mengubek-ubek isi tas selempangku saat menghampiri salah satu lapak penjual macam-macam sayur di Pasar Cikutra, Bandung, Rabu pagi (28/6). "Lho, mana hapeku?" raungku di dalam hati. Beberapa menit lalu, gawai itu masih ada pada genggaman. Kini, ia sudah luput dari pandangan. Jatuh kah? Dicuri kah? Entahlah. Namun yang jelas, ia tak ada di dalam tas, tak juga di saku jaket, saku celana, atau di dalam kantung belanjaanku.Â
"Mak, hapeku ilang!"Â
Selama beberapa menit kemudian, aku tenggelam dalam lautan kegelisahan. Pikiranku berkecamuk dan tak mampu melakukan apapun. Maka usai membeli sebungkus sayur sop dan sebonggol sawi putih, aku memutuskan untuk meletakkan seluruh belanjaan terlebih dulu di sepeda motor yang kuparkir di RS Santo Yusup.Â
Baru setelahnya, aku merasa lebih tenang, mampu berpikir apa yang harus segera kulakukan sembari melanjutkan agenda berbelanja yang sempat tertunda. Iya, belum semua item di dalam daftar belanjaan yang Ara, istriku, berikan berhasil kudapatkan. Singkat cerita, aku kembali tiba di lapak penjual bumbu tempat aku kehilangan hapeku.
1| Mencoba Kontak via Telepon
Karena masih berada di lokasi kejadian perkara, aku meminta tolong pada teteh penjual bumbu untuk mencoba menghubungi nomor ponselku. Malahan dia sendiri yang menawarkan bantuan setelah kutanya, "Teh, ada hape ketinggalan nggak di sini?" Rupanya teteh baik itu masih ingat wajahku. Dia coba menghubungi ponselku via WhatsApp, telepon biasa, mengirimkan voice note, sampai ikut menyusuri jalanan yang tadi kulalui. Barangkali hapenya jatuh dan tergeletak begitu saja.Â
Ponselku masih hidup. Panggilan telepon tersambung. Namun tak ada siapa pun yang mengangkatnya.Â
Karena tak ada hasil dan harapan mulai menipis, aku buru-buru kembali menghampiri sepeda motorku dan segera pulang. "Beb, aku butuh bantuanmu," adalah kalimat pertama yang kulontarkan pada istri setibanya aku di rumah. Baru kemudian aku perjelas, "Hapeku hilang."
Dengan tenang, ia memanduku melakukan beberapa tindakan untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang semakin tak diinginkan.
2| Ganti Semua Kata Sandi Media Sosial
Pertama-tama, dia memintaku untuk mengubah password semua email dan media sosial yang aplikasinya terpasang di ponselku. Aku sempat terkendala melakukan langkah ini karena aku tidak ingat apa password terakhir yang kugunakan. Puji Tuhan akhirnya ingat juga.
Nah, kalau kamu sama-sama pelupa sepertiku, pertimbangkan mencatat semua password dalam satu file, kertas, atau aplikasi.