Mohon tunggu...
Teguh Liswanto
Teguh Liswanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bukan jurnalis, bukan penulis. hanya berbagi opini.\r\nBekerja Wiraswasta untuk menyambung hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Malang Mengatasi Banjir dengan Sistem "Jacking"

20 Januari 2014   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_307119" align="aligncenter" width="400" caption="Tanahnya dilubangi dulu (skyscrapercity.com)"][/caption]

Menggunakan dana sekitar 40 M, Kota Malang mencoba mengatasi persoalan banjir secara nyata. Proyek yang menggunakan dana APBD ini sedang berjalan dan masih belum selesai sampai hari ini. Metode yang digunakan dalam mengatasi banjir dikota Malang adalah dengan "Sistem Jacking". Saya sendiri baru tahu namanya ketika baca koran lokal yang menyebut-nyebut soal Jacking ini.

Sistem Jacking secara garis besar adalah membuat terowongan/gorong-gorong raksasa dibawah tanah yg diperkuat box beton didalamnya. Jadi aktifitas diatas tanah tidak terganggu karena semua dilakukan dibawah tanah.

[caption id="attachment_307116" align="aligncenter" width="259" caption="Box Culvert seperti ini yg dipasang dibawah tanah (sumber: www.indonetwork.co.id)"]

13902082261076043858
13902082261076043858
[/caption]

Sistem Jacking ini ketika pertama kali diterapkan di Malang menimbulkan pro kontra dimasyarakat yg berada disekitar proyek. Bukan karena sistem ini tidak baik tapi karena kontraktor yg seenaknya saja menutup akses jalan kerumah dan tempat usaha mereka tanpa ada penjelasan sebelumnya.

Kembali sistem Jacking di Malang. Secara geografis Malang merupakan dataran tinggi. Dulu kemungkinan banjir di Malang sangatlah kecil karena mempunyai sungai yg cukup banyak dengar aliran air yg lancar serta drainase peninggalan Belanda yg sangat bagus.

Di masa kini beberapa daerah mengalami kebanjiran karena berkurangnya resapan air dan bertambahnya bangunan yg menggunakan area hutan kota. Selain itu menjamurnya ruko disepanjang jalan utama kota Malang dan kesadaran masyarakat yg menurun akan kebersihan lingkungan membuat banjir merupakan rutinitas sepanjang tahun. Untuk mengatasi itu Pemkot melakukan terobosan dengan menggunakan Sistem Jacking ini.

[caption id="attachment_307117" align="aligncenter" width="448" caption="Ada yg tabung seperti ini. di malang lebih pendek aja. (sumber: http://www.archiexpo.fr/prod/spc-industries/canalisations-beton-105235-1025769.html)"]

13902083691337152666
13902083691337152666
[/caption] Sistem ini memasang Box beton berukuran 2,5 m X 2,5 m dibawah jalan raya dan mengalirkan airnya ke sungai Metro yg berjarak sekitar 1 Km dari tempat potensi banjir. Setiap beberapa meter dipermukaan jalan ada lubang saluran air berukuran sekitar 70 cm yg menghubungkan kedalam gorong-gorong raksasa ini.

Kalau kita pernah menonton film Holywood seperti The Amazing Spiderman yg masuk kedalam gorong-gorong untuk mencari The Lizard mungkin mirip seperti itulah tapi lebih kecil aja ukurannya.

Di kota kecil seperti Malang pemasangan gorong-gorong raksasa ini menjadi lebih mudah bila dibandingkan dengan Jakarta yg hampir disetiap tempat adalah bangunan besar yg mempunyai pondasi beberapa puluh meter didalam tanah. Mungkin ketika harus melakukan pengeboran didalam tanah akan selalu mendapat tantangan yg lebih besar bila di Jakarta.

Pada dasarnya mau pakai sistem apapun untuk mengatasi banjir dimana saja tidak cukup hanya dengan berteori tapi juga harus ada praktek dan niat baik dari pimpinan daerah yg bersangkutan. Walau ada kekurangan disana-sini dalam pengerjaan proyek ini, tapi Malang sudah memulainya pertama kali di Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun