Mohon tunggu...
Andi Ariyandy
Andi Ariyandy Mohon Tunggu... profesional -

otodidak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ksatria Itu Bernama Prabowi...

24 Juli 2014   20:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:20 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di negeri tetangga Indonesia, tersebutlah seorang mantan jendral, politisi, negarawan, bernama Prabowi. Langkahnya gagah dan tegap, suaranya mantap dan tegas, wajahnya yang bersih menyiratkan keteduhan, telah lama ia mengabdi untuk rakyat, aktif mensejahterakan petani dan nelayan, bahkan hingga dimasa tuanya dia ingin lebih berarti untuk rakyatnya. Dia mencalonkan diri sebagai presiden tahun ini. Semua orang tahu pengabdiannya termasuk di medan tempur berdiri di garda terdepan untuk bangsa dan negaranya, dia tak lekang oleh waktu, selalu welas asih kepada bawahannya, hingga semua orang merasa cinta dan segan kepadanya. Kemarin adalah pengumuman presiden terpilih menurut versi KPU, semua orang sangat menantikan hasilnya, sayangnya kejahatan sistematis telah menutup peluang Prabowi, untuk melaju sebagai nomer 1, KPU memutuskan perolehan suara rivalnya lebih besar. Semua orang tau rivalnya ini suka menghalalkan segala cara,seorang aktor, pemain dagelan yang punya seribu wajah, blusukannya ada pencitraan, belum lagi tingkah lakunya seperti boneka dari ibu suri Megawarni. Banyak partai pendukungnya dan tokoh2 politik di belakangnya yang senang memanas-manasi suasana, namun prabowi selalu berpikir jernih dan rasional, dia tahu mana yang tulus mendukung, dan mana yang cuma mencari muka dihadapannya, olehnya itu dia tidak mendengarkan mereka, dia hanya mendengar kata hatinya, yang telah lama ia pupuk semenjak masih muda, ia pernah sekolah dan masuk akademi militer di luar negri, jauh sebelum ia terjun kedalam politik, semua cobaan itu telah mendewasakan jiwanya, menambah ketulusan cintanya pada bangsa, Negara, dan rakyatnya, Prabowi tidak sakit hati, ia tahu ini bagian dari ujian tuhan kepadanya, kegagalan adalah kemenangan yang tertunda, dia pun legowo dengan hasilnya karena sejujurnya dia tahu pelanggaran itu, kecurangan itu bukan dilakukan 1 pihak saja, tapi kedua belah pihak, kecurangan itu pasti akan selalu ada selama pemilu, yang bisa diusahakan adalah meminimalisir kesalahan pemilu. Prabowi tidak pernah merasa kalah, karena dia telah siap menang dan siap kalah, lagipula dia lebih mencintai persatuan Indonesia, dari pada kepentingan sesaat. Dia yakin wajah asli rivalnya akan keluar setelah memerintah nanti, saat itu mata orang akan terbuka melihat siapa yang tulus dan ikhlas membela rakyat dan siapa yang pura-pura,dia tahu kepalsuan itu tidak ada yang bertahan lama, dan saat itu 5 tahun dari sekarang dia bisa memenangkan hati rakyatnya dengan elegan. Sikap kenegarawanannya sangat menonjol, inilah yang membuatnya secara pribadi jauh lebih menonjol dari rivalnya yang semua tingkah lakunya dibalut kepura-puraan dan pencitraan. dengan jiwa besar ia mengakui kemenangan rivalnya, karena ia yakin 5 tahun yang akan datang ia masih bisa berkarya untuk negaranya. Demi tumpah darah dan persatuan Indonesia. Ia akan menang dari hati rakyatnya…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun