Mohon tunggu...
Andi Ariyandy
Andi Ariyandy Mohon Tunggu... profesional -

otodidak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Quraish Shihab Syiah?

15 Juli 2014   17:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang beredar akhir-akhir ini tentang tuduhan Quraish Shihab sebagai syiah adalah terkesan absurd dan tidak melalui proses kros cek yang benar. Berbekal potongan diskusi dari sebuah stasiun TV banyak komentar berdatangan yang mendiskreditkan Quraish shihab sebagai syiah karena berpendapat rasulullah tidak terjamin masuk surga. Dalam cuplikan itu, Quraish shihab menjawab pertanyaan Heidi Yunus, tentang rasulullah di jamin masuk surga,  Quraish Shihab berpendapat dalam konteks Surga dan Neraka bahwa tidak ada seorang pun masuk surga karena amalnya, itu adalah hak preoregatif Allah SWT, lantas hal ini dianggap sebagai bentuk pendapat yang berseberangan bahwa rasulllah tidak di jamin masuk surga. Tapi mereka tidak memperhatikan komentar dibelakangnya, bahwa nabi Muhammad SAW akan diberikan sesuatu yang menjadikan beliau merasa puas dengan Allah, yang kita pahami termasuk surga dan apapun yang beliau kehendaki. Kita sebagai umatnya Nabi Muhammad haqqul yakin bahwa Rasulullah adalah penghulu di Surga, tapi buat manusia biasa, Kyai sebesar apapun jangan pastikan masuk surga, sebaliknya manusia sedurhaka apapun jangan pastikan masuk Neraka, karena itu adalah hak preoregatif tuhan. Jadi tidak ada kontradiksi disini, rasulullah tidak mengklaim dirinya pasti masuk surga, tapi kita sebagai umatnya nabi muhammad tahu dengan sehaqqul yakinnya bahwa rasullullah adalah kekasih allah yang tidak ada lebih darinya, sehingga kita umatnya berpendapat bahwa rasulullah pasti dijamin masuk surga itu adalah pendapat kita semua. termasuk Quraish Shihab. Yang perlu di garis bawahi disini bahwa sesungguhnya tidak ada kontradiksi, didalamnya, jangan sampai perbedaan masalah cabang berdasarkan penafsiran suatu hadist, lantas mendorong kita untuk menyesatkan ulama tanpa memperhatikan dan mentabayyun kroscek dengan cara yang teliti dan benar. Yang miris saat ini ramai berkembang kesan seakan-akan Quraish Shihab adalah syiah, dan dikaitkan dengan politik pendukungan nya kepada kubu Jokowi. sehingga orang berusaha digiring pada opini bahwa ulama-ulama yang berada di belakang jokowi adalah ulama yang bermasalah, naudzubillah min zalik, mereka lupa bahwa siapapun yang menjadi presiden tetaplah kita menerapkan pancasila dan demokrasi sehingga Islam di Indonesia tidak akan banyak berubah kecuali rakyat dan pemerintah bersepakat menegakkan syariah islam dan negara islam, Patut disesalkan akibat kepentingan semu begitu mudahnya seorang ulama, hafizh alquran, dan seorang ahli tafsir pertama di asia tenggara, dinistakan dengan cara seperti ini... wallahu a'lam bi shawwab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun