Hari ini salah satu akun facebook "Jokowi Center" merilis kabinet alternatif urusan rakyat disingkat KAUR. tak ada masalah disini,cuma terdapat sejumlah nama yang pernah menimbulkan polemik kontroversial disamping juga, kesannya apa tidak ada orang yang lebih mampu dalam pos itu. Yang patut disoroti adanya nama Ribka sebagai calon mentri kesehatan, belum lepas dari ingatan, bagaimana Ribka ini mendapatkan perlawanan yang sengit dari teman sejawat dokter seIndonesia karena tuduhannya yang menghina & mendiskreditkan profesi dokter, menganggap dokter itu lebih jahat dari polisi lalu lintas, sama dengan melahirkan ribuan petisi sampai hari ini untuk menolaknya menjadi calon menkes, bagaimana denga Azyumardi azra? tokoh satu ini dikenal sebagai aktivis JIL dan liberalisasi islam, bersama Ulil abshar, dan Musda Mulia pendapatnya tentang ajaran islam sangat berseberangan dengan islam militan, bahkan moderat sekalipun, pendapatnya yang membolehkan jamak sholat magrib dan isya karena buka puasa, dianggap berbagai kalangan tidak mempunyai dalil syariah. Tentulah mayoritas rakyat indonesia yang masih alergi dengan paham liberal akan menolak mentah-mentah menteri agama dari kalangan ini. Bukan rahasia lagi kalangan islam liberal sudah lama menjadi common enemy di kalam umat islam sendiri, yakinlah arus kuat islam akan kembali bangkit jika ada satu saja nama kaum liberal yang lolos dalam kabinet. Bagaimana dengan Rieke Dyah pitaloka sebagai calon menakertrans? saya pribadi meragukan si oneng memiliki kapabilitas untuk urusan semacam ini, kevokalannya tidak akan banyak berguna, disamping tentunya banyak yang lebih profesional dan mengerti persoalan papan di negeri ini, Begitu juga dengan nama Puan Maharani, menunjuknya sebagai mentri dalam kabinet hanya akan membuat tertawaan dan pembenaran bahwa betul Jokowi adalah boneka dari ibu suri Megawati, memang betul tanpa dukungan PDIP Jokowi tidak akan bisa mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi Jokowi harus konsisten dengan janjinnya bahwa dia akan merekrut kaum profesional, tanpa melihat asal partai, apakah pendukung atau partai rival. Keputusan akhir tetap di tangan Jokowi, akhirnya kita hanya bisa menerima, tetapi sebelum penerimaan itu hendaknya Jokowi berhati-hati, sebab sedikit saja kebabalasan bisa berakibat fatal dan menimbulkan arus penolakan yang besar bahkan dari sebagian pendukung, karena orang-orang yang dianggap kontroversial dan incapable tadi. Menarik melihat euforia kemenangan pendukung Jokowi saat ini, kesan keterbukaan yang diberikan jokowi jangan sampai ternodai dengan hadirnya nama-nama kontroversial yang bisa menimbulkan polemik berkepanjangan dan keresahan di tengah rakyat, semoga senyum ini tidak hilang saat penetapan nama menteri kabinet Jokowi nanti. Semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H